Saturday, December 1, 2007

Fenomena"mental block"

"Mental block"phenomenon
by gagat sukmono

"kalo kita mau gini,nanti ngurus ininya gimana coba?nah trus untuk beli ininya dapet darimana?yang bakal ngurusnya siapa?buat ngaturnya gimana?"


Belum ngelakuin apa-apa kok yang dipikir kendalaa mulu,wew..capek deh..
yang bakalan keliatan di depannya ya hanya deretan-deretan dinding yang menjulang tinggi.
menurunkan semangat..
Lantas kapan actionnya?
"optimislah,tapi selalu siaplah menghadapi hal yang terburuk"kata Donald trump
kita boleh behati-hati,memperkirakan permasalahan yang akan datang,tapi bukan berarti kita selalu dipusingkan dengan kendala yang ada yang seringnya malah buat kita kagak pernah jalan(in everything cases).
Mungkin kita sering denger kata bijak"nani mo sezuni irareru yori mo,nani ka o yatte,shippaishita hou ga ii"
Dulu saya sering dilanda"mental block",blom apa-apa seringnya pusing sendiri,walhasil"ah nanti aja deh yg ini"
mulai beberapa waktu lalu saya sedikit mulai tersadar,ga ngapa2in gimana mau berubah??bukannya Allah sendiri menyatakan jelas2 dalam Alqur`an,bahwa Allah tidak akan merubah nasib suatu kaum sebelum kaum tersebut merubahnya sendiri(Ar-ra`d:11).
Mungkin bukan sesuatu hal yang berarti bagi sebagian orng,tapi bagi saya itulah awal indah,setidaknya saya sudah mau mulai berubah dan merasa sedikit terbebas dari "mental block".Memulai berusaha memanfaatkan kesempatan dengan baik,contohnya saja saya mulai aktif ikut lomba menulis,lomba pidato,dan acara lain yang biasanya ditempel di papan pengumuman kampus.walaupun hasilnya tidak terlalu istimewa tetapi menjadi pengalaman tersendiri bagi saya.Rasanya kadang saya merasa sangat beruntung mendapatkan pengalaman yang berharga padahal saya hanya mengajukan usaha yag tidak seberapa.Seperti summer kemaren,hanya dengan sedikit usaha untuk kontak dengan bbrp link,akhirnya saya bisa mendapatkan pengalaman yg sangat berarti,kenshuu di "ebara seisakusho"bbrp hari.
ada kata bijak"janganlah menunggu hebat untuk memulai,tapi mulailah untuk menjadi hebat"
Mungkin hari ini kita hanya seorang mahasiswa yang hanya bisa melakukan hal-hal yang biasa,siapa tahu bbrp tahun kedepan kita sudah sukses berdiri sebagai penggerak pembangunan bangsa,mungkin kali ini saya hanya bisa mencontohkan saya aktif ngikutin lomba2 di sekolah,mudah-mudahan bbrp tahun kedepan saya bisa mencontohkan saya aktif mengekspor produk dalam negeri ke seluruh dunia:D
Sepertinya kita juga harus mulai sedikit berfikir,SDM seperti apakah yang benar-benar diharapkan oleh negara kita?apa hanya sekedar hebat dihitung2an dan teknologi?sementara mentalnya NOL besar,hanya puas dengan kehidupannya sendiri,sudah tamat kuliah,kerja dipemerintahan atau diperusahaan,dapet gaji tetap lalu puas yang penting keluarga cukup,tanpa samasekali memikirkan bagaimana menjadi lebih bermanfaat untuk orang lain,membuka lapangan kerja untuk orang lain,berbagi rezeki dan senantiasa berlomba-lomba untuk kebaikan.
Sudah mahfum di indonesia orang pintar cukup banyak,tapi orang yang mempunyai"creative mind"sangat sedikit.
Masih banyak yang mengeluhkan "kucuran"dari negara ga ada,dan lain-lain..

Yang ingin saya tekankan,kita sebagai generasi muda adalah generasi penerus bangsa,tekunilah apa yang ingin kita tekuni dengan baik dan sungguh-sungguh,jika ingin menjadi ilmuwan jadilah ilmuwan yang bermanfaat,pengusaha yang bermanfaat,pekerja yang jujur,penyeru agama yang berilmu,yang selalu bermanfaat tidak hanya untuk diri sendiri tapi juga untuk orang lain.

maaf kalau ada yang tidak berkenan.

Banjir!!

"Banjir dan kedewasaan rakyat"
gagat sukmono

Kerakusan "jakarta"terpaksa harus dibayar mahal oleh pemerintah dan juga rakyat di daerah-daerah yang tergenang banjir air pasang di bbrp wilayah di jkt bbrp waktu lalu.
Sayang sekali,uang sejumlah 1,2 triliun(sumber:metro TV),jumlah yang sangat tidak sedikit itu harus diusahakan mengucur hanya untuk mendanai pengerukan sampah-sampah yg tergenang di wilayah banjir tsb.,belum lagi ditambah kerugian hancurnya tambak2 ikan dan udang siap panen ,rusaknya jalan,jebolnya tanggul dipesisir pantai,kemacetan jalan,terganggunya aktifitas pasar,terganggunya aktifitas bandara soekarno hatta dan masih banyak kerugian material lain yang dirasakan oleh masyarakat di daerah itu.
Terasa miris mendengarnya,buang-buang duit hanya untuk "ngeruk sampah",lah kenapa musti miris?gimana enggak,lha wong itu semua juga diakibatkan ulah masyarakat jakarta yang mempunyai "tradisi"membuang sampah ke sungai.tradisi"mata jadi ijo"alias rakus terhadap pengerukan tanah kosong,tradisi"pengrusakan hutan bakau" didaerah pesisir..
Kalo mengamati hal ini ada kata dlm bhs jepang yng pas utk mengistilahkannya yaitu"mujyun"yang ditulis dngn kanji tombak dan tameng,yg kalo diartikan dlm bhs indonesia berarti bertolak belakang atau berlawanan.Knp begitu?
Anda masih ingat bagaimana masyarakat yg dimotori oleh mahasiswa mulai thn 1998 berteriak2 mendengungkan REFORMASI?,yang tak lain adalah usaha guna tercapainya kesejahtaraan masyarakat,anda jg mungkin masih sering mendengar bagaimana pedasnya kritikan rakyat kepada pemerintah di saat dana bencana telat turun.
Tetapi kelihatannya masyarakat masih terlalu sibuk mengata2i besarnya "semut"nun jauh di sana,sementara"gajah"di depan matanya tak nampak olehnya.Tidak ada pembelaan saya sedikitpun terhadap "amoralisme"yg dilakukan para sebagian pejabat pemerintah.Saya hanya ingin menekankan sudah selaiknya masyarakat juga bersikap subyektif dan sedikit dewasa.
Coba saja dipikir,lha yang buang sampah ke sungai ya masyarakat sendiri,yg ngerusakin hutan bakau di pesisir pantai?masyarakat juga,lantas kalo air laut pasang,hutan bakau sudah rusak trus air menjebol tanggul kemudian air menggenangi rumah dan kampung dan ga bisa mengalir karena sampah2 yg menumpuk?masyarakat menyalahkan siapa??
ya siapa lagi kalo bukan pemerintah,ada saja kritikan thdp pemerintah,pembangunan tanggul yg kurang tinggi,pengaturan sampah yg kurang baik,pengairan sungai yg kurang terkoordinir,etc,mungkin masih banyak yg lain.Lantas kapan rakyat bisa bersikap kooperatif demi pembangunan?kapan bisa dewasa melihat kekurangan dalam diri sendiri?
Lha trus,apa ga ada upaya pemerintah dalam menyikapi dan mewaspadai air pasang kali ini?sedikitnya ada
usaha,dr sumber metro TV yg saya ikuti pagi ini(2 des `07),akan adanya pasang air laut pada bulan2 ini sudah jauh sebelumnya disampaikan oleh badan meteorologi nasional kepada masyarakat,namun sayang,kepercayaan masyarakat thp badan2 tsb masih sangat tipis.(Dalam hal ini sosialisai oleh pemerintah harusnya lebih ditingkatkan),ya akibatnya,anda bisa menyaksikannya langsung,atau mengikuti melalui media:D
Semua takdir Allah,sudah ada yang menggariskan,benar sekali..tetapi Allah juga menurunkan hukum sebab akibat terhadap segala sesuatunya,adakah perbuatan buruk dapat berakibat baik??
Di salah satu ayatnya Allah berfirman,
yang artinya"telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia,supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka,agar mereka kembali(ke jalan yang benar).(QS;Ar-ruum :41)

Solusi,sudah gamblang dan sangat jelas sekali,cara satu2nya mengatasi semua itu adalah kembali ke jalan yang benar,menjadi seorang muslim yg baik..menjaga lingkungan,bertanggung jawab,maka insyaAllah ada ketentraman dibalik itu.
serius amat:D

maaf jika ada yg tidak berkenan.