Thursday, November 13, 2008

lelah


Sedikit melepas lelah

bersepoi tenang di atas serambi
tak ada gurat sedih
hanya rindu yang menerawang
lembut,selembut pandangan
jauh menembus awan
seakan ingin bercengkrama
menghiba di hadapan Khaliknya
memohon hari yang lebih baik
tak disapa gelisah
tak dirundung sepi
hidup tenang penuh kedamaian

Friday, November 7, 2008

gidaisai..

Hari senin kemaren sempat ngunjungin gidaisai(gifu daikagu gakusensai),selama 5 tahun di jepang kyknya kali ini baru sempat muter-muter ngeliat stan yg ada..

Sunday, July 13, 2008

love what you do!!not, do what you love.

Betapa indahnya bisa mengerjakan pekerjaan yang kita cintai,
tapi sayang sekali,banyak faktor yang menyebabkan kita nggak gampang untuk mendapatkan pekerjaan yang kita inginkan.
Faktor kepepet ekonomi,membuat kita suka nggak suka,akhirnya tunduk melakukan suatu pekerjaan tanpa bisa banyak ba bi bu.dan banyak lagi faktor yang lain.Kadang juga faktor dorongan dari keluarga,perintah orang tua,pandangan masyarakat,maupun faktor intern dalam diri,berupa ketakutan untuk ngambil resiko melakukan apa yang kita sukai.dan segala macem..
Bagi temen yang juga sering mengalami keterpaksaan mengerjakan suatu pekerjaan sementara kita nggak menyukainya,mungkin ada baiknya kita rubah mind set yang ada..
"cintailah apa yang anda lakukan,bukan lakukanlah apa yang anda cintai"
Mudah-mudahan kita bisa selalu enjoy,menikmati apa yang kita lakukan..
Kerjaan selesai,kitapun jadi plong...
daripada,males2an..dan akhirnya kerjaan nggak kelar,ujung-ujungnya bermunculan deh masalah-masalah baru..
Take easy,take enjoy..
Nikmati aja bung!!

"menyemangati diri sendiri"

Wednesday, June 25, 2008

Pembodohan publik besar-besaran

Sepertinya selalu belum pantas untuk membandingkan sebagian besar aspek kehidupan,antara negeri kita tercinta dengan "saudara tua" kita di asia timur,jepang.Bukan hanya dari aspek teknologinya,namun sampai pola kehidupan yg terkecilpun kita masih sangat perlu untuk berguru kepada mereka.
Coba saja kita pick up,tren negeri yg mungkin dianggap biasa tapi tanpa sadar justru menjebloskan diri kita bahkan keluarga kedalam "program"pembodohan bangsa,melalui teknologi "kotak audio visual"atau terebi,atau bahasa kampungnya disebut"tipi".
Ini terkait dengan isi tontonan yang disajikan sebagaian besar stasiun televisi indonesia,yang isinya bener-bener ga bermutu.
Televisi,saat ini sudah bukan menjadi barang mewah,setiap rumah penduduk sudah memilikinya,hampir diseluruh pelosok negeri.Dari anak-anak,remaja,dewasa dan kakek nenekpun semua bisa melihat.Terbayang khan betapa gawatnya kalau tontonan televisi isinya pada ga bermutu?.Gila aja kalau ternyata anak-anak SD sekarang udah pada jago ngafalin nama-nama artis,hafal judul lagu sekalian isinya tanpa kurang baitnya.Ya wajar aja sih ya,wong yang disajikan aja isinya gosiip seleb mulu sih..pernah ngitung acara ngomongin seleb di tv berapa kali sehari?saya juga ga pernah ngitung,tapi yg pasti dibandingin ama jepang yg hampir ga pernah menayangkan acara khusus artis2nya,acara gosip di tv indonesia boleh dibilang jumlahnya sangat banyak.
Acara lain yg ga mati-matinya di indonesia,ya acara dangdutan,musik-musikan dan nyanyi-nyanyian.Atau indonesia emng negaranya penyanyi-penyanyi berbakat terbanyak sedunia kali ya.Berita juga isinya korupsi,penyelewengan,kriminal,bencana,demo..pening pala dibuatnya..
Bagi kaum terpelajar mungkin sudah bisa membedakan dan menjauhi mana yg bermanfaat dan tidak,tapi coba bayangin aja pada kenyataannya di indonesia saat ini masih banyak penduduk menengah kebawah dari segi pendidikan yg belum bisa membedakan mana acara yg mencerdaskan mereka,bahkan ayalnya lagi saat ini semakin banyak keluarga-keluarga yng menyerahkan pendidikan anak-anaknya kepada kotak televisi itu,membiarkan anak-anaknya larut dalam tontonan yg disajikan tanpa ada kontrol,..
Betapa gawatnya mental anak-anak negeri kalau terus disuapin tontonan-tontonan yg ga bermanfaat.Gimana ga dibilang pembodohan publik besar-besaran,kalo ternyata tontonan di negeri kita justru membuat masyarakat kacanduan sama hal-hal yg sifatnya hanya menghibur sesaat aja.Dan ga mengarahkan masyarakat untuk semangat menuntut ilmu.
Di jepang sendiri,acara tontonan yg bermutu itu seabrek,kuis yg isinya pengetahuan jepang maupun dunia,pola hidup yg sehat,makanan yg bermutu,dokumentari lingkungan,dll,adapun acara sinetron dan movie biasanya ditayangkan jam 9 keatas,jamnya anak-anak kecil udah pada tidur.
Ini memang blom pantas untuk dijadiin bandingan,terlalu jauh,tapi ya minimal sebagai pengetahuan dan sharing aja.
Sebagai solusinya,bagi kita yg sudah tau dan terpelajar dan sadar akan tidak bermutunya acara-acara tv di negeri kita,sebaiknya ga henti-hentinya memasyarakatkan budaya membaca buku-buku yg berkualitas,minimal kepada keluarga kita,memberi alternatif lain saat memberi hadiah,yaitu sebaiknya menghadiahi sebuah buku atau sarana yg berpendidikan lainnya,mengontrol anak-anak saat menonton televisi,dan laen laen..atau ada yg lain?

just sharing
gagat sukmono,
Shinshu univ.Japan

Thursday, June 19, 2008

Masyarakat indonesia ternyata super sibuk!!??

Belajar ke luar negeri,tentunya banyak tujuan yg ingin dicapai,misalnya saja ingin mempelajari teknologinya yg jauh lebih maju,atau pengen mempelajari pola kehidupannya yg disiplin dan menarik,suka kebudayaannya,dan lain sebagainya,pada intinya dan pada umumnya semua bertujuan mengambil sesuatu yg nantinya bermanfaat baik buat dirinya maupun buat orang lain.
Tapi gimana jadinya kalau ternyata setelah belajar lama di luar negeri justru membuat "keder" hidup di negeri sendiri?..
Bukan karena mental yang tidak tertempa dengan baik,bukan juga karena tidak mampu,namun ini adalah bentuk "culture shock"terhadap negeri sendiri setelah bbrp waktu lamanya beradaptasi dengan pola hidup di negara lain.Culture shock kalau dimisalin secara sederhana ya seperti shocknya orang jawa ketika pertama kali mendengar cara ngomong orang-orang sumatera yang berdesibel tinggi.Atau seperti shocknya orang padang saat makan gudeg jogja yg rasanya manis.
Kalau dibahasakan sedikit resminya culture shock adalah rasa gamang dan kaget yang muncul akibat adanya perbedaan kebudayaan maupun pola kehidupan.
Cuture shock terhadap negeri sendiri bukan berarti seperti halnya"kacang lupa kulitnya",sama kebiasaan negeri sendiri kok ya bisa-bisanya jadi canggung.
Tenang aja,ini adalah gejala yg wajar,bukan hanya dirasakan oleh orang-orang yang lama tinggal di LN saja,tapi juga tentunya dirasakan oleh orang-orang yg sudah terbiasa dengan pola kehidupan di suatu tempat dan kemudian kembali ke daerah asalnya,pada awalanya tentu akan merasa aneh dengan beberapa kebiasaan yg mungkin dulunya juga sudah sering mereka lakukan.
Tinggal di luar negeri,posisi yang pas kalau ingin menerapkan cara"think out of the box"terhadap negara sendiri.Dan klo pulang ke negeri sendiri ternyata sudah bisa merasakan adanya culture shock itu tandanya hasil think out of the box nya sudah bisa kita rasakan,nah tinggal di list satu persatu,mana kekurangan-kekurangan negara sendiri dan apa saja kelebihan-kelebihan yang ga dimiliki di negara lain.(Walaupun klo menilai indonesia,yg lebih panjang ya list kekurangan-kekurangannya:D).
Contoh culture shock yg saya rasakan itu begini lho..
Setelah lama menetap di jepang,ternyata saya berkesimpulan,"orang-orang yg mengatakan masyarakat indonesia pemalas adalah salah besar!!bahkan lagi,masyarakat indonesia "terlihat" punya pola kehidupan yg super duper busy,"terlihat" punya jam terbang tinggi,"terlihat" memiliki kegiatan super padat melebihi kebiasaan masyarakat jepang yg memiliki jam kantor perhari tertinggi di dunia.Ga percaya?kalo punya waktu coba aja rekan semua nongkrong di area perempatan jalan di kota-kota gede,amati keadaan ketika lampu merahnya sedang menyala.liat aja motor-motor bukan hanya satu atau dua,tapi berpuluh-puluh motor,menyelip perlahan-lahan diantara mobil-mobil yg sedang berhenti,jalan comberan,berlubang,berbatu ga jadi halangan libas terus beringsut lomba cepat-cepatan untuk baris di bagian paling depan.Udah gitu,baru saja lampu di arah yg berlawanan berwarna kuning menyala,suara gas motor dan mobil bersahut-sahutan kayak mau memulai race sambil maju sedikit demi sedikit.Pernah suatu ketika ikut siap-siap race,pas bonceng ojek di jakarta sempat lihat bapak-bapak yang terjebak di tengah jalan,pucat pasi kebingungan mau nyeberang,padahal ratusan motor sudah beranjak maju dan siap meluncur dengan high speed.Padahal andai saja ratusan motor dan mobil itu mau bersabar sedikit sampai menunggu lampu hijau benar-benar menyala tentunya si bapak masih terus bisa tersenyum sampai seberang jalan.
Ga kebayang gimana jadinya kalau masyarakat bermobil dan bermotor indonesia tiba-tiba di tempatkan di jalanan kota-kota besar jepang yg hampir tiap seratus meter ada lampu merahnya.Jangan-jangan yg mengatur lalu lintas di jepang bisa di maki-maki karena banyak membuang waktu menunggu saat lampu-lampu merahnya pada menyala.
Kebayang khan,betapa sibuknya masyarakat indonesia?sampai-sampai ga bisa menunggu barang beberapa menit untuk mematuhi peraturan.Ga hanya di jakarta,mungkin hampir di seluruh tempat di indonesia yg udah pake lampu merah.Jangankan 1 menit,coba aja kamu ketinggalan melaju 2 detik dari lampu hijau menyala,beuh..jangan kaget kalo tiba tiba bunyi klakson bertubi-tubi seakan memaki dirimu.Bunyi yg jarang sekali terdengar di jalanan sepadat apapun di jepang.
Mau bukti yg lain?Kalau ada kesempatan,coba teman-teman amati gimana meriahnya suasana di bandara penerbangan domestik,nah klo ada kesempatan juga coba bandingkan dengan keadaan bandara penerbangan internasional,atau boleh juga ditanya sama teman yg sering menggunakan penerbangan internasional.
Di bandara domestik yg nota bene penggunanya kebanyakan adalah warga indonesia tulen,jangan heran kalau banyak calon penumpang yang nyerobot pengen duluan dilayanin check in,tanpa tampang tak bersalah main lewat saja tanpa ngantri..weleh-weleh..apa yg dikejar sih,mbok ya sabar ngantri sebentar.Apalagi setelah pengumuman penumpang dipersilahkan masuk ke pesawat,kayak lomba lari saja,orang-orang pada berhamburan berebut cepat-cepatan masuk ke pesawat(baru pertama kali naik pesawat kali ya),padahal kan kursi udah ditetapin..hmm..udah gitu pas landing,baru saja mendarat,pengumuman agar tetap duduk dengan sabuk pengaman belum selesai,orang-orang sudah berhamburan mengambil barangnya masing-masing dan ambil posisi agar bisa cepat keluar,orang-orang yg senasib dengan saya yg terbiasa santai,mengikuti peraturan alamat akan keluar diurutan-urutan terakhir.hmm..kesibukan apa yg dikejar ya,kok sedikit orang-orang yg mau bersabar mematuhi peraturan dan mengikuti petunjuk yg ada.
Beda dengan keadaan di bandara internasional,lebih rapi,ngantri,masuk berurut,keluar juga dengan santai..enak liatnya.
Dengan keadaan seperti ini,wajar sebenarnya kalau ternyata culture shock yg timbul menyebabkan keder atau justru sering membuat panas.Ga ngebut-ngebutan dibilang ga jantan,atau dapat semprotan klakson bertubi-tubi,berusaha menaati peraturan malah makan hati,mau jadi warga yg baik tapi tetep aja urusan birokrasi ribet.
Apa yg didapatkan setelah belajar di negara sekeren apapun,untuk saat ini belum bisa bertaji di tengah masyarakat..
Ilmu yg didapat Hanya sekedar jadi pengetahuan..ntah kapan bisa menerapkannya..


Gagat
shinshu univeristy,Japan

Monday, June 16, 2008

kumpulan tulisan 1(ilmiah)-sel surya,harapan baru dunia

Sel surya,harapan baru dunia

Oleh Gagat sukmono

Sel surya,atau yang juga sering disebut sel photovoltaic pertama kali menjadi bahasan publik pada awal abad 19.Sel surya adalah perangkat semikonduktor yang dengan hadirnya cahaya matahari mampu menghasilkan energi listrik.Pertama kali dapat dijelaskan secara ilmiah berdasarkan hipotesa quantum cahaya yang dikeluarkan Einstein pada tahun 1905.Menurut penuturan Einstein,selain memiliki karakteristik gelombang,cahaya matahari juga terdiri dari kumpulan photon-photon yang memiliki energi.

Sehingga,apabila cahaya matahari mengenai sel surya maka energi yang dimiliki photon akan diserap oleh molekul di dalam sel surya dan kemudian energi cahaya tersebut dirubah menjadi energi listrik.Dalam proses perubahan energi ini,semikonduktor adalah tokoh kunci yang berperan sehingga sel surya dapat menjalankan fungsinya dengan baik.

Hipotesa Einstein tidak semata-mata dengan mudah diterima khalayak ilmuwan pada saat itu.Buktinya,dihitung semenjak hipotesa Einstein berhasil menemukan fenomena photovoltaic hampir satu abad lamanya barulah teori tersebut dikembangkan secara pesat.

Bagi manusia terutama para ilmuwan,tentunya ibarat gayung bersambut.Di tengah krisis energi,di saat efek pemanasan global yang kian mengkhawatirkan,olah pikir para ilmuwan diarahkan untuk memikirkan pemanfaatan energi matahari yang sangat sangat luar biasa.Bayangkan saja,Energi cahaya matahari yang sampai ke atas bumi ini dalam selang waktu satu jam jumlahnya sama dengan energi yang dikonsumsi oleh umat manusia diseluruh dunia dalam waktu kurang lebih satu tahun.Untuk mencukupi kebutuhan energi dunia tentunya cahaya matahari adalah tunas harapan baru yang akan menjadi ladang baru peneletian para ilmuan. Sel surya,sebagai salah satu perangkat penghasil listrik,bila dibandingkan dengan penghasil listrik yang lain seperti minyak bumi dan batu bara,pengeluaran gas karbondioksidanya sangat sedikit.Selain itu juga tidak membutuhkan bahan bakar lain,air pendinginpun tidak diperlukan,tidak menghasilkan polusi suara seperti layaknya mesin penghasil listrik yang lain,cara mendapatkan sumber energinya begitu mudah,murah meriah dan juga mudah untuk membuatnya.Dari beberapa kelebihannya tersebut,sel surya bisa diletakkan di manapun,dari halaman rumah di perkotaan hingga gurun pasir nan luas.

Seiring dengan banyaknya penelitian tentang sel surya,makin banyak pula jenis-jenis sel surya bermunculan dengan ciri khas dan efisiensi yang berbeda-beda.Ada jenis sel surya yang memanfaatkan Kristal silikon sebagai semikonduktornya,ada juga sel surya HIT(Heterojunction with Intrinstic Thin-Layer),jenis CIGS(tersusun dari tembaga,indium,gallium dan serenium),dan lain sebagainya.

Dari sekian banyak jenis sel surya,yang paling menarik perhatian saya adalah jenis Dye-sensitized Solar cells(Sel surya yang menggunakan zat warna).Di bandingkan jenis sel surya yang lain,jenis yang satu ini tergolong paling murah bahannya,juga paling mudah untuk memproduksinya.Secara ilmiahnya,jenis sel surya yang satu ini memanfaatkan senyawa titania dioksida sebagai semikonduktor yang berperan penting dalam perubahan energi cahaya menjadi energi listrik.Dan molekul yang digunakan untuk menyerap energi cahaya adalah zat warna.Secara umum,segala jenis zat warna dapat digunakan untuk menyerap energi matahari,namun tentunya setiap zat warna memiliki kemampuan yang berbeda-beda dalam menyerap energi matahari tersebut.Dalam banyak penelitian,zat warna yang sering digunakan adalah jenis pewarna Ruthenium,florescein,eosin Y,dan juga black dye.Perangkaian sel surya jenis ini sangat mudah,untuk membuat satu rangkaian sederhananya hanya dibutuhkan dua potong kecil kaca yang salah satu permukaannya dapat mengalirkan listrik,pada umumnya menggunakan kaca tipis yang sudah terlapisi ITO(Indium Tin Oxide).Salah satu kacanya dilapisi dengan cairan titania dioxide yang sudah dicampur dengan HNO3,ethanol dan air dengan takaran tertentu.Kaca itu dilapisi dengan proses yang disebut dip coating.Kemudian zat warna yang juga sudah dilarutkan dilapiskan ke permukaan kaca yang sudah dilapisi titania dioksida yang sudah dipanaskan selama 30 menit dalam suhu 500 derajat.Setelah selesai kemudian dikeringkan beberapa saat lamanya,sementara itu di permukaan kaca yang satu lagi,dengan proses coating menggunakan alat khusus,platina dilapiskan di permukaan tersebut yang fungsinya untuk dijadikan sebagai elektroda.Proses terakhir sebelum perangakaian sel surya ini adalah pembuatan larutan elektrolite.Sebagai elektrolite yang digunakan adalah Iodine.Setelah lengkap,maka sel surya pun akan terangkai dengan mudah,hanya dengan menempelkan masing-masing permukaan kaca yang sudah dilapisi zat warna dan platina kemudian dicelupkan ke dalam elektrolite.Dengan memakai kabel positif negative yang disambungkan ke amperemeter maka rangkaian sel surya sebagai alat percobaan sudah rampung.Begitu sederhana khan.

Jika cahaya dikenakan ke dalam rangkaian tadi dapat dipastikan jarum pada amperemeter akan bergerak,itu menandakan rangkaian sel surya yang sudah dibuat dapat mengahasilkan arus listrik.

Untuk menunjukkan kualitas perangkat sel surya,sebagai acuan umumnya adalah dilihat dari efisiensinya saat menghasilkan energi listrik.

Saat ini,efisiensi tertinggi jenis sel surya menggunakan zat warna yang diumukan publik ilmuwan jepang hanya berkisar 11% dengan black dye sebagai zat warnanya.

Untuk kedepanpun peneleitian sel surya secara umum maupun jenis dye-sensitized solar cells tentunya akan terus menjadi perhatian para ilmuwan di seluruh penjuru dunia.

Referensi:

1. Tokoton yasashi Taiyou Denchi no hon,NDC 549 B&T books.

2. Kankyou Chouwagata Shinzairyou series,Taiyou denchi zairyou,Nihon Seramikkusu kyoukai.

kumpulan tulisan 1-surat buat teman

Surat buat teman

oleh ....

Teman, aku masih seperti yang dulu, masih sama seperti yang kamu kenal.

Walaupun telah bertahun tahun disini, tidak akan memudarkan kebanggaan ku terlahir dibumi pertiwi, bahkan semakin menyadari bahwa disanalah tempat kita. Karena itulah sulit dan tidak akan mau untuk merubah diri mengikuti gaya hidup orang orang Jepang. Tapi, aku akan tetap berusaha untuk mengambil yang baik dan meninggalkan yang buruk dari mereka.

Seperti kamu, dan kebanyakan orang, aku juga dulu menganggap Jepang adalah negara maju berteknologi tinggi. Dan setelah aku berada di negeri ini, akhirnya bisa menyaksikan dan merasakannya sendiri. Banyak hal yang sesuatu di anggap wah di negara kita, adalah sesuatu yang biasa dinegeri ini.

Sesuatu yang ku maksud disini adalah teknologi, bukan kebudayaan. Karena jika kebudayaan, maka kemanapun kita pergi, pasti ada sesuatu yang asing bagi kita, namun biasa bagi mereka. Tidak usahlah sampai ke luar negara, di indonesia saja, lihatlah, berbagai macam budaya lahir, apalah lagi 2 negara yang secara fisiknya berbeda.

Tentang teknologi mereka, tidak perlu lagi aku bercerita panjang lebar, karena kamu bisa lihat sendiri di negeri kita. Barang barang elektronik dan kenderaan produk mereka bertebaran dimana mana.

Mengapa teknologi mereka begitu tinggi? Dulu, sewaktu di sekolah dasar kita sering mendengar dari bu guru bahwa mereka pintar karena makan ikan setiap hari 1 kg per orang. Waktu itu aku sempat mempercayainya. Dan beberapa hari yang lalu, aku tanyakan ke teman Jepang, dia tertawa dan berkata “itu berita yang bohong”.

Beberapa waktu yang lalu, aku sempat ngobrol dengan dosen pembimbing. Dia berkata bahwa Indonesia adalah bumi yang kaya, kaya akan minyak dan lainnya. Sedangkan Jepang?? Jepang tidak punya sumber daya alam yang bisa dijual, walaupun ada, itu hanya sedikit sekali. Kecuali batu bara. Tapi, itu tidak bisa digunakan, karena pembakarannya menghasilkan gas co2 yang banyak, padahal mereka di wajibkan untuk menurunkan persentase pembuangan gas co2. Karena itulah, mereka lebih memilih mendiamkannya.

Aku sempat malu, negeri kita dikatakan sebagai negeri yang kaya. Karena, kenyataannya taraf hidup kita berada di bawah mereka. Tingkat pendidikan dan teknologi kita tidak sebanding dengan mereka.

Dosen tersebut juga bercerita , orang orang jepang, berpikir keras bagaimana caranya bisa hidup dengan kondisi yang ada. Dulu, orang orang tua mereka, jika saatnya musim panas tiba, barulah mereka bisa bekerja disawah. Ketika musim dingin, mereka dirumah menganyam sendal, dan pekerjaan pekerjaan lain yang bisa dikerjakan di dalam rumah. Dan ketika generasi generasi baru muncul, mereka berusaha mencari cara baru bagaimana bisa menjadi tinggi padahal mereka tidak mempunyai apa apa. Sehingga seperti sekarang, mereka membeli bahan mentah dari luar, dan mengolahnya menjadi sesuatu yang mempunyai harga lebih.

Jika mendengar kisah kisah seperti ini, kita akan cenderung menganggap bahwa seseorang itu akan lebih maju jika ia mendapat kesulitan, benar tidak? Kadang aku berpikir, karena kekayaan itulah yang membuat kita menjadi malas, dan bergantung.

Tapi dilain hal, bukan kah semua orang didunia ini berharap mendapat anugerah yang sama? Begitu juga orang orang Jepang, namun pada kenyataannya mereka tidak diberi seperti yang kita terima. Maka selayaknyalah kita bersyukur akan anugerah itu.

Tidak usahlah menunggu susah seperti mereka dulu, baru kita akan maju. Seperti orang jepang yang maju dengan kondisi yang ada pada mereka, kita juga akan maju dengan kondisi yang ada pada kita, hanya saja caranya berbeda. Boleh boleh saja kita mencontoh beberapa hal dari mereka, tapi berusaha dengan menyesuaikan keadaan yang ada, menurutku itulah cara yang terbaik.

Begitu juga menurutku dengan keadaan diri kita sendiri. Seperti yang kamu kira bahwa manusia manusia yang disekolahkan di luar negera adalah manusia yang lebih maju, itu adalah salah besar. Didalam dan diluar adalah sama, tinggal bagaimana mengolah apa yang ada pada diri kita.

Berusahalah untuk menjadi tinggi dengan apa yang ada padamu, dan aku juga akan berusaha menjadi lebih tinggi dengan apa yang ada padaku.

kumpulan tulisan 1-putriku safakallah

Putriku,Safakallah

Roza amelia,gifu

Lengkingan suara tangis gadis mungilku malam ini mirip dengan tangisnya beberapa waktu lalu.Malam itu,dalam dekapanku wajahnya yang sedikit menampakkan kegelisahan tiba-tiba mengagetkanku dengan semburan cairan putih dari mulut kecilnya,tak hanya itu cairan kental putih itu bak air mancur juga keluar lewat hidungnya.Hanya kepanikan yang saat itu kurasa,memiliki anak pertama,yang aku sama sekali belum punya pengalaman tentang seluk beluk perawatannya,sungguh ingin rasanya ikut menangis bersamanya melihat wajah kecilnya yang menahan sakit.Seperti juga kebanyakan orang dewasa mungkin tenggorokannya terasa aneh akibat luapan cairan putih tadi,hidung mungilnya yang juga ikut mengeluarkan cairan mungkin juga terasa panas. Gelisah membuatnya tidur tak nyenyak,hingga menjelang pagi.

Begitu juga malam ini.Walaupun siang harinya gadis mungilku tak menampakkan kegelisahan apapun,bermain riang,sambil sesekali tersenyum dan mengeluarkan suara khasnya.Seolah kini berubah seperti musuh besarku.Lengkingan tangisnya terdengar memecah kesunyian kamar asramaku,apakah yang terjadi dalam tubuh mungil buah hatiku,apakah ASI yang kuberikan membuatnya tak sedap badan,apakah dia kedinginan atau malah kepanasan,apakah gadisku kelaparan,apakah..apakah..dan seribu apakah lainnya menghantui kepalaku,menyalahi diri yang tak bisa berbuat apa-apa,menyesali diri yang kurang ilmu untuk merawatnya,hanya berusaha menggendongnya,menenangkannya dalam pelukan,berusaha mengajaknya minum susu,namun lengkingan tangisnya tak kunjung berhenti.Wajahku seolah memanas,ingin rasanya buncahan bening ini mengalir karena sudah tak tau lagi apa yang harus dilakukan untuk mendiamkannya.Sepintas teringat akan ibuku,beginilah mungkin rasanya lelah yang dirasakannya,beginilah mungkin rasanya beban pikiran yang dirasakannya ketika mengasuh ku dulu.Wahai ibu sungguh tak terbalas jasamu,sungguh tak terbalas kasih sayangmu.Sungguh surga dibawah kedua telapak kaki ibu.

Dalam relung hatiku berkata,wahai buah hatiku andai engkau bisa berkata katakanlah pada ibumu apa yang engkau rasa,katakanlah pada ibumu ini apakah yang bisa ibu berikan agar engkau kembali tenang.Walau ibu tau engkau belum cukup umur untuk berucap,hanya tangislah yang bisa engkau perdengarkan sebagai ungkapan ketidaknyamananmu.

Sabar.Sepenggal kata yang kini berusaha memenuhi ruang kepalaku yang kosong,terisi kepanikan.Sabar,semakin kepanikan menghantuiku semakin aku tak bisa mengontrol diri.Innallahama`asshabirin.Ya Allah berikanlah hamba kesabaran dan kekuatan.Sungguh kurasakan beban mental seorang ibu yang baru pertama kali melihat lengkingan tangis anaknya sementara dia tak kuasa untuk berbuat apapun.

Malam itu hampir semalaman si mungilku tak sempat memejamkan mata dengan nyenyak,sesekali mata kecilnya terpejam,namun tak berapa lama kembali terbuka,mulutnya yang mungil seolah kembali ingin mengeluarkan sesuatu.Kembali ku peluk dia, menepuk-nepuk punggungnya,berharap itu akan mengurangi penderitaannya.Entah karena kelelahan akhirnya menjelang subuh mata mungilnya pun terpejam.Kelelahan tampak membekas di wajah polosnya,sesekali terdengar isakan kecilnya,mungkin sisa tangisnya terbawa ke alam tidurnya.Kurasakan kelelahan yang begitu berat ketika mendengar tangisnya tadi,namun melihat wajah polos tidurnya seakan kelelahan itu hilang tak berbekas.

Ke esokan harinya kuputuskan untuk membawanya ke Rumah Sakit tak jauh dari asramaku.Tak ramai pasien saat itu,aku pun ikut menunggu giliran panggilan bersama suami dan putri kecilku yang kini tertidur dalam pelukanku.Mungkin kelelahan tadi malam tak membuat tidurnya terganggu walaupun suara keributan disekitarnya acap kali terdengar.Kunjungan rumah sakit pertama bagi gadis kecilku setelah keluar rumah sakit beberapa minggu yang lalu sejak kelahirannya.Akhirnya tiba giliran putriku,masuk keruang pemeriksaan,dengan baju yang sedikit terbuka setelah sebelumnya menimbang berat badan.Tangisnya kembali terdengar ketika sang dokter menekan-nekan perutnya yang mengeras.Sang perawat menenangkannya setelah memastikan pemeriksaan dokter selesai.

Masuk angin,begitulah istilah kasarnya penyakit yang menyebabkan lengkingan tangis putriku tadi malam.Banyaknya angin yang ada dalam perutnya membuatnya susah untuk minum susu walaupun merasa lapar.Angin yang masuk tiap kali minum susu,angin yang masuk seiring dengan mengalirnya susu di tenggorokannya. Angin yang telah memenuhi rongga perutnya, tidur pun menjadi tak nyenyak walaupun perut sebenarnya lapar.Penjelasan dokter membuatku sedikit lega.Tak ada masalah serius,berat badannyapun tak menurun,malahan peningkatannya melebihi rata-rata.37 gram per-hari,.Sang dokter tak lupa mengingatkan agar mengambil waktu beberapa menit menepuk-nepuk punggungnya,agar sendawanya keluar.Dengan begitu diharapkan angin yang ada di perutnya tak lagi bertambah.

Selesai pemeriksaan menunggu panggilan pembayaran biaya pengobatan,kembali tangis putriku terdengar,tangis lapar.Kucoba berdiri menenangkan namun tangisnya tak kunjung berhenti,kucoba mencari tempat buat menyusuinya namun tak kunjung ku temukan.Ku bawa buah hatiku ketempat yang tak terlalu ramai,ku tenangkan disana.Alhamdulillah sedikit tenang.Selesai mengambil bukti pembayaran yang sebenarnya tidak mengelurkan biaya se-yen pun,aku,suamiku dan putri kecilku beranjak menuju apotik,menebus obat salep untuk bintik-bintik merah yang tumbuh disekitar pipi mungilnya Di apotikpun kembali tangisnya terdengar,bergegas ku masuki toilet kecil satu pintu tak jauh dari tempat menunggu,ku susui dia sebentar disana,cukup buat menenangkannya menjelang pulang.Alhamdulillah dia kembali tenang,walaupun kurasa ASI yang kuberikan terlalu sedikit buat mengganjal perutnya yang lapar.

Selesai menebus obat,kamipun kembali ke asrama.Kembali kususui putriku,mengantarkannya menuju alam mimpi.Lelah putriku malam itu,suatu lelah yang berbeda yang pertama kali kurasakan.Pengalaman pertama buat melatih kesabaran.

Putriku,Safakallah..Semoga Allah memberikan engkau kesembuhan.

. “Dan kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada kedua orang tuanya; ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada-Ku dan kepada kedua orang tuamu, hanya kepada-Kulah tempat kembalimu. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan dengan Aku sesuatu yang tidak ada pengetahuannya tentang itu, maka janganlah kamu menaati keduanya, dan pergaulilah keduanya di dunia dengan baik, dan ikutilah jalan orang yang kembali kepada-Ku, kemudian hanya kepada-Kulah kembalimu, maka Kuberitahukan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.” (Luqman 14-15)

“Dari Abdullah bin Mas’ud katanya: ‘Aku bertanya kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tentang amal-amal paling utama dan dicintai Allah,’ Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, ‘Pertama shalat pada waktunya (dalam riwayat lain disebutkan shalat di awal waktu), kedua berbakti kepada kedua orang tua, ketiga jihad di jalan Allah.’” (HR. Bukhari I/134, Muslim No.85, Fathul Baari 2/9)

*innallahama`asshabirin = Sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar

kumpulan tulisan 1-oleh abdurrahman

Dimana kau wahai 5 kali sehari pendamping sejatiku

Jum`at sore pulang maen bola trus mandi. Hwaaaaaaaaaaaa…. Kimochiiiiii tte sambil ngelap badan dengan handuk dengan perasaan lega setelah kelelahanku yang disirami air. Tak terlintaskan bahwa sebentar lagi kesedihan akan segera datang menghampiriku. Tak pernah terbayang dalam pikiranku kan kuhadapi semua ini. Ketidaknyamanan pada setiap pertemuan lima kali sehari tanpamu.

Sewaktu ku ingin bertemu dengan-Nya pada pertemuan yang ke-4 tak kutemukan dirimu. Ku layangkan pandanganku keseluruh penjuru kamar, tapi kau menampakkan dirimu. Terpaksa aku bertemu dengan-Nya tanpa dirimu. Ini merupakan pertemuanku yang kedua kalinya tanpamu setelelah pertemuan yang ke-2. Begitu terasa gerah(sunyi) kening ini tanpa sentuhanmu yang penuh dengan ketentraman. Gelisah diriku tanpamu, hilang ketenanganku tanpamu, hilang juga bekas sentuhanmu di kening dan rambutku, begitu banyak kekurangan yang kurasakan tanpamu pada saat ku menghadap-Nya.

Begitu selesai pada pertemuan yang ke-4, ku lanjutkan kembali pandanganku kembali ke seluruh penjuru kamarku, namun kau tetap tak menampakkan wajahmu. Lalu mulailah kulanjutkan pandanganku ke luar kamarku tuk mencari dimana kau berada, tapi kau tetap tak terlintas di mataku. Mulailah terbayang-bayang saat-saat bersamamu, sentuhanmu yang biasa membekas dikeningku pada pertemuan 5 kali sehari sekarang tak kurasakan lagi. Terlintas dalam benakku akan sikap acuhku terhadapmu. Akankah perbuatanku ini yang telah membuatmu meninggalkanku? Ataukah ada alasan lain di luar kesadaranku yang telah melukaimu? Wahai penentram hatiku dimanakah kau berada, kembalilah padaku. Begitu rindunya kening ini tanpa sentuhanmu.

Tanpa terasa datanglah masa pertemuan yang terakhir hari ini, pertemuan yang ke-5. Kembali ku sebarkan pandanganku ke seisi rumah yang mungkin terluput dari pandangan-pandangan terdahulu sebelumku pergi ke pertemuan ini. Namun tetap tak kutemukan dirimu. Padahal sebelumnya kau selalu menemaniku ke pertemuan ini, tak pernah terbesit dalam pikiranku walaupun sekali untuk meninggalkanmu pada pertemuan yang satu ini. Disaat ini pula kau bisa menyaksikan saudara–saudaraku yang mempunyai tujuan yang sama di pertemuan ini.

Tak terhitung sudah berapa kali ku sentuh kening ini tuk merasakan bekas sentuhanmu, namun yang terasa hanyalah kesepian tanpa sentuhanmu. Kapankah kubisa merasakan sentuhanmu lagi? Akankah kau masih mengingatku sejak hari itu? …..

Seterusnya pada pertemuan pertama di hari selanjutnya juga terpaksa kulalui tanpamu. Sampai kapan keadaan ini terus berlanjut, pikirku. Akankah ku harus mencari penggantimu? Dimana? Namun dimana kubisa mendapatkan pengganti yang bisa menentramkanku layaknya dirimu. Tidak, sekali-kali tak akan ku mencari yang lain selain dirimu sampai Yang Maha Kuasa menetapkan bahwa engkau memang bukan untukku. Bahkan ketika akan pergi tuk dinas pagi pun tak luput kepala ini dari memikirkan dimana kau berada.

Terkadang aku sendiri tak habis pikir apa sebenarnya yang membuatmu hilang dari pandanganku, hilang dari penglihatanku dan hilang dari jangakauanku. Kemana lagi aku harus mencarimu? Tak kah kau rasakan betapa sepinya diri ini tanpa mu? Kembalilah padaku wahai sentuhan lembutku.

By, Abdurrahman

Bagi yang baca nih kisah shitsumon desu.

Siapakah objek kisah di atas? Kotaete kudasai ne….

kumpulan tulisan 1-kehidupanku di jepang

Kehidupanku di Jepang

oleh adrian

Tak terasa sudah 4 tahun kulalui sejak pertama kali aku menginjakkan kaki di negeri sakura ini. Tak pernah kubayangkan sebelumnya kalau aku akan dapat tinggal dan belajar di negeri yang selama ini hanya dapat kulihat melalui televisi saja. Memang kita tidak tahu apa dan bagaimana skenario kehidupan yang sudah dipersiapkan Allah untuk kita. Kehidupan di negeri lain yang agama, norma dan kebiasaannya berbeda dengan negeri asalku Indonesia.

Pada awalnya sempat merasa agak khawatir juga apakah akan sanggup menjalani kehidupan yang beru di negeri asing. Namun lambat laun hal itu mulai hilang walaupun tidak sepenuhnya. Di negeri ini aku menjalani kehidupan yang berbeda dengan sebelumnya. Tidak hanya karena aku harus mulai hidup mandiri dengan mengurus segalanya sendiri. Berbeda dengan sebelumnya dimana aku masih tinggal dengan orangtuaku.

Di negeri ini pula aku mendapatkan sesuatu yang sangat berharga. Di sini aku mengenal Islam lebih dalam. Aku sendiri tak mengerti kenapa malah di negeri kafir ini aku menyadari bahwa ternyata Islam yang aku ketahui barulah sedikit dan bahkan banyak kesalahannya. Ya, aku bukanlah berasal dari keluarga yang kental dengan agama namun juga bukan dari keluarga yang jauh dari agama. Islam yang kutahu ketika aku masih di Indonesia hanyalah sebatas sholat dan ngaji, serta rukun Islam dan rukun iman saja. Namun ternyata Islam sangat luas, dan banyak hal yang belum kupelajari. Banyak pemahamanku dulu tentang Islam yang ternyata salah.

Aku bersyukur kepada Allah karena telah di beri petunjuk untuk mengenal Islam yang benar, Islam yang haq, yang jauh dari segala kesyirikan dan kebid’ahan yang sangat menyebar di Indonesia. Terkadang jika kita melaksanakan sunnah yang tidak dilakukan oleh sebagian besar kaum muslimin lain malah dianggap aneh.

Namun walaupun sudah mengenal Islam yang haq, yaitu Islam yang sesuai jalannya para Salafus Shalih, ada satu hal yang sangat mengganggu pikiranku akhir-akhir ini. Apakah aku dapat tetap istiqomah di jalan yang benar ini? Apakah aku dapat terus menuntut ilmu agama tanpa pernah berhenti ? Terutama dengan keadaanku sekarang yang tengah berada di negeri kafir yang gangguan dan godaannya sangatlah besar. Dan ditambah dengan kesibukanku yang sudah memasuki tahun akhir perkuliahan. Memang benar apa kata orang kalau lebih berat untuk mempertahankan daripada meraih sesuatu.

Tapi aku bersyukur di sini masih ada teman-teman seiman dan semanhaj yang selalu mengingatkanku. Walaupun kami sudah tidak tinggal di satu tempat lagi, teman-temanku masih senantiasa untuk saling mengingatkan. Walaupun aku merasakan tidak seperti dulu dikala kami masih bersama. Aku sangat merasakan indahnya ukhuwah yang terjalin di atas aqidah dan manhaj yang sama. Ukhuwah yang tak akan pernah putus sampai akhir zaman. Aku berharap kami semua dapat tetap saling istiqomah dan mempererat ukhuwah walau apapun yang menghadang..

kumpulan tulisan 1-Air sumber kehidupan?

Air Sumber Kehidupan?

oleh roza

Telah nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebahagian dari [akibat] perbuatan mereka, agar mereka kembali [ke jalan yang benar].(Ar-Rum 41)

Sejak lama diketahui bahwa air merupakan sumber kehidupan baik itu bagi manusia,tumbuhan maupun hewan.Air merupakan kebutuhan utama makhluk hidup.Berbagai macam cara manusia berusaha memperoleh air buat mencukupi kebutuhan sehari-hari,Bumi sebagai salah satu planet yang memiliki kehidupan karena 2/3 bagian dari bumi di liputi oleh air.Hanya saja untuk kita ketahui, dari 2/3 air yang meliputi permukaaan bumi,97%nya adalah air laut,dan hanya 3%nya saja yang dapat dipergunakan.Dalam 3% air yang tersisa tersebut,terdiri dari uap air,air tanah,air yang ada di kutub utara dan kutub selatan,dan juga salju yang tidak bisa langsung dimanfaatkan.Sehingga jika dihitung secara kasar, hanya 0.0001% air yang bisa dimanfaatkan langsung oleh manusia di permukaan bumi ini.

Air yang selama ini kita minum,tentunya adalah air yang menurut kita aman,bersih dan layak untuk dikonsumsi.Air merupakan kebutuhan primer tubuh.60% tubuh manusia terdiri atas air.Pada bayi yang baru lahir 80% dari tubuhnya terdiri atas air.Kekurangan cairan dapat menganggu fungsi tubuh.Berkurangnya cairan tubuh antara 2-4% dapat menyebabkan dehidrasi.Makanya sering kita mendengar,manusia bisa hidup tanpa makanana,tapi tak bisa hidup tanpa air.Selain untuk minum, air tentunya memiliki berbagai manfaat lain seperti untuk memasak,mencuci,mandi,dan sebagainya.Tidak hanya pemanfaatan untuk kegiatan sehari-hari,air juga erat hubungannya dengan kecantikan,diet dan pencegah penuaan.

Memperbanyak konsumsi air menjadikan perut merasa kenyang,sehingga selera untuk makan makanan lain berkurang,dan tentunya hal ini baik bagi proses diet.Bagi kecantikan erat hubungannya dengan kulit.Kulit yang kasar,kering,banyak kerutan-kerutan kecil,flek-flek hitam yang menganggu dan permasalahan kulit lainnya berhubungan erat dengan air,peredaraan darah dan kualitas darah itu sendiri.Memperbanyak konsumsi air,mempercepat regenerasi sel-sel kulit ,peredaran darah menjadi lebih lancar,dan kualitas darah semakin baik. Sehingga masalah kulit pun dapat teratasi.Dengan banyak mengkonsumsi air,kadar kadmium mengalami penurunan sehingga dapat memperlambat regenerasi sel.Sebaliknya kurangnya kadar air dapat meningkatkan kadar natrium yang menjadi simbol penuaan.Sehingga mengkonsumsi air yang mengandung kadar natrium rendah juga dapat memperlambat proses penuaan.

Begitu banyaknya manfaat air bagi manusia tapi tak selamanya air merupakan sumber kehidupan,air bisa menjadi sumber kematian jika tercemar oleh zat-zat kimia, bakteri atau mikroorganisme mematikan.

Di belahan benua Asia bagian Barat tepatnya di India,yang memiliki penduduk 10 juta orang lebih tanpa disadari bagi mereka sebenarnya air merupakan momok yang begitu menakutkan.Negara yang 60% penduduknya adalah petani ini hanya memiliki pendapatan penduduk pertahun kurang dari 3 juta rupiah.Walaupun saat ini perekonomian India semakin meningkat,kesenjangan sosial pun tak dapat terelakkan.Di negara ini,pemerintah tidak menetapkan standar kelayakan air minum resmi,sehingga banyak perusahaan air minum yang memproduksi air minum yang tidak layak untuk dipasarkan.Banyak yang beranggapan air minum kemasan dengan harga mahal lebih aman dikonsumsi.Pemeriksaan yang pernah dilakukan oleh NGO pada salah satu perusahaan air minum mahal membuktikan bahwa tidak selalu harga mahal menjamin keselamatan air dalam kemasan tersebut.. Bagi penduduk kelas bawah,konsumsi air layak minum merupakan hal yang sulit.Sebagai contoh,salah satu daerah di India yaitu perkampungan SaniparemKebanyakan dari penduduk tersebut mengkonsumsi air sumur.Sumur yang menjadi sumber air minum penduduk ini,tak jauh dari tempat pemeliharaan ternak sapi dan persawahan.Sehingga ketika turun hujan,air permukaan sawah dan air permukaan tempat peternakan sama dengan air permukaan sumur sumber air.Tentunya air yang ada pada sumur sumber air tersebut tercemar baik oleh mikroorganisme yang ada pada kotoran ternak maupun bakteri-bakteri atau obat-obatan kimia yang mengalir dari persawahan.Ironisnya,kurangnya pendidikan tentang pentingnya air bersih menjadikan penduduk perkampungan ini tidak terlalu menghiraukan kondisi air yang telah tercemar tersebut,mereka tanpa ragu langsung mengkonsumsi air dari sumur sumber air tadi baik untuk minum,memasak,mandi maupun mencuci.Penyakitpun tentunya tak terelakkan,sehingga setiap tahunnya selalu ada korban yang berjatuhan,dan anak-anak yang pencernaannya masih relative lemah sering menjadi korban.

Selain itu juga,30 tahun yang lalu di bagian timur provinsi Bihal,jadogoda,India,terdapat perusahaan pengolahan Uranium.Seperti kita ketahui Uranium merupakan salah satu zat kimia berbahaya bagi tubuh.Karena kurangnya kepedulian pada lingkungan sekitar,limbah uranium perusaahaan ini dibuang secara bebas,sehingga mencemari dam dan sungai-sungai sekitar.Sehingga tidak sedikit penduduk sekitar yang menderita,leukimia,mandul,keguguran,dan kanker akibat menggunanakan air yang telah tercemar oleh limbah uranium tadi.Ironisnya lagi,pemerintah India tidak terlalu ambil pusing tentang hal ini.

Tidak hanya India,di negara-negara yang padat penduduknya,air sebagai sumber kehidupan, kualitasnya terkadang selalu di remehkan.Indonesia salah satu negara yang padat penduduknya dan sering terkena banjir juga termasuk salah satu contoh.Ketika banjir melanda banyak penduduk yang notabenenya adalah anak-anak dihinggapi penyakit.Seperti diare,malaria,kutu air,muntaber,dan sebagainya dan tentunya tidak sedikit yang menjadi korban.

Air adalah sumber kehidupan.Sebaliknya air yang tercemar merupakan sumber kematian.Lakukan pencegahan penyakit dengan memasak air dengan benar.Perhatikan tempat penyimpanan air dengan baik dan jagalah kebersihan.

Referensi:

Water`s website http://www.secom-alpha.co.jp/mizuweb/index.html

Chikyu kagaku kankyou ijikougaku report Shinya Kobayashi

kumpulan tulisan 1-Seindah-indahnya Bunga

Seindah-indah nya Bunga….

Hampir dari semua kita menyukai bunga. Bunga banyak di pakai sebagai hiasan pada acara-acara tertentu misalnya pernikahan, sebagai pajangan cantik disudut rumah,digunakan untuk mempercantik pernak pernik,hingga dalam pembuatan parfum . Didalam sebuah kembang bunga terdapat banyak rahasia kebesaran Allah. Dibalik keindahan bunga,lebih indah lagi penciptanya,yaitu Allah.

“Fabiayyiaalaa irobbikumaa tukazzibaan” , “Maka nikmat tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan” .Bahkan dari sebuah bunga saja,kita bisa meresapi betapa indahnya kebesaranNya.

Ketahuilah,bahwa sebuah kuncup itu memerlukan perjuangan untuk mekar menjadi sebuah bunga yang menawan. Jika kita mencoba mengingat kembali pelajaran biologi ketika masih di sekolahan dulu,maka akan ada namanya penyerbukan oleh angin,hewan ,air dan manusia.Kali ini saya tidak akan membahas ini.Yang ingin saya tekankan disini adalah,bahwa subhanallah ,bunga juga adalah makhluk hidup yang berjuang untuk kehidupannya.Bunga pun memiliki tahapan dalam kehidupannya hingga dia bisa menjadi sebuah bunga indah mewangi yang menyenangkan setiap mata yang melihatnya,sehingga dia berguna bagi siapa yang membutuhkannya. Lihatlah disini,dari sebuah bunga saja kita bisa belajar,bahwa semua itu butuh proses,tidak ada yang terjadi begitu saja.Begitulah kehidupan.Jika kita ibaratkan kehidupan sebagai seorang bayi,tidak ada bayi yang bisa langsung berjalan dan berbicara,namun semuanya butuh tahapan.

Sungguh tidak ada satu pun yang di ciptakan Allah sia-sia. Sebuah bunga itu mekar bukan tanpa maksud,tidak hanya satu kata”indah” ,bukan! . Bunga pun mempunyai maksud khusus dalam perkembangannya.Tujuan utama bunga bagi tanaman itu sendiri ialah untuk menghasilkan buah.Pembuahan dilakukan agar dapat memperbanyak bunga yang tumbuh.Bunga juga berguna untuk memikat serangga yang akan membantu proses penyerbukan melalui bau khas nya.Lihatlah,bagaimana dengan kita? Apa tujuan penciptaan kita ? Di mulai dari proses pembentukan janin dalam rahim seorang ibu yang begitu rumit dalam kepala manusia namun begitu kecil dengan kekuasaan Allah. Mari kita kembali merenungi tujuan penciptaan kita kedunia ini,tidak lain dan tidak bukan hanyalah untuk beribadah kepada Allah Subhanallahu wa ta’ala. Hal ini tercantum dalam firman-Nya (QS Adz-Dzariyat 51 : 65),”Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan untuk beribadah kepada Ku “

Sering kita mendengar perumpamaan wanita dengan sebuah bunga.Lalu pertanyaannya,samakah wanita shalilah dengan bunga? .Menurut saya,jika kita mendata kesamaan dan perbedaannya,jauh lebih banyak perbedaannya. Tidak,kita tidak sama dengan bunga,namun kita lebih indah dari pada bunga!

Kenapa sebabnya? Bukankah bunga adalah tanaman yang keindahannya adalah untuk semua orang yang melihatnya yaa ukhti? Namun kita berbeda.Kita akan semakin indah justru jika keindahan kita tertutup rapi. Keindahan kita ada untuk sebuah maksud yang suci. Jika kita di ibaratkan bunga, hanya akan ada sebuah kumbang yang boleh menikmati keindahan dan wanginya.Kita para muslimah adalah bunga yang terpelihara.Bunga yang dipersiapkan untuk memasuki sebuah taman yang akan disirami indahnya iman.Sungguh indah rahasia Allah.Sungguh nikmat aturan-Nya dalam memuliakan kita para wanita.Sungguh suatu kebahagiaan yang tak terkira jikalau keindahan yang menawan itu beserta kenikmatan lebur dalam sebuah ikatan suci yang di Ridhoi olehNya. Ya benar, keindahan kita akan semakin terasa indah dalam sebuat ikatan pernikahan. Indah dan wangi nya kita hanya untuk suami yaa ukhti. Kita akan semakin mekar di pupuk dan disirami dalam taman yang di ridhoi.Seperti halnya bunga dengan keragaman jenis keindahan dan wanginya,seperti itu pulalah wanita dengan keragamannya.Namun tidak mengapa,kita akan menjadi bunga terindah untuk para suami.Jika wanita ibarat bunga,masing-masing kumbang mempunyai bunga miliknya dan tidak akan menikmati keindahan bunga lain selain bunga miliknya.

Begitulah indahnya ajaran islam.Tidakkah ingin kita menjadi “bunga terindah” yaa ukhti? Tidakkah kita ingin menjadi bunga dalam indahnya taman surga Allah? Pernahkah kita membayangkan menjadi incaran para hamba Allah yang shalih di negri abadi sana?Tidakkah ingin meraihnya?saya yakin tidak ada yang menolaknya.Namun sayang,mahar surga itu sangatlah mahal.Jalan menuju jannah-Nya dipenuhi onak berduri sementara jalan menuju neraka itu di penuhi nafsu dan syahwat.Wahai para wanita,para bunga terindah,jangan menebar harum wangimu karna itu hanya membuatmu tidak akan mencium bau surga.Jangan menebar keindahan karna itu hanya semakin menjauhkan diri dari surga.Janganlah kita terlena terhadap para penyeru fitnah dan perusak kaum wanita yang akan memalingkan kita dari kenikmatan dan kemuliaan surgawi.

Sungguh indah para bidadari dunia yaitu wanita sholihah.Jika mereka belum bersuami mereka menjaga dirinya,menaati Allah dan rasulnya dan orang tuanya menjadi ladang amalnya.Jika mereka telah bersuami,maka itu akan semakin menambah semangatnya meraih surga dengan berbakti terhadap suaminya.Para wanita yang mengejar surga ingat akan sabda Nabi Shalallahu 'Alaihi wa Sallam:

"Perhatikanlah bagaimana hubunganmu dengan suamimu karena ia(merupakan) Surgamu dan Nerakamu" [1].

Dalam sabda Nabi yang lain :“Jika seseorang wanita shalat lima waktu, puasa di bulan (Ramadhan), menjaga kemaluannya, dan taat kepada suaminya, maka akan dikatakan kepadanya:”Masuklah kamu ke dalam surga dari pintu surga mana saja yang kamu kehendaki”[2].

Begitu banyaknya firman Allah maupun hadits yang bercerita tentang indahnya bidadari surga.Sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta'ala telah membuat para laki-laki rindu akan surga dengan para bidadari jelita nan bermata jeli.Lalu bagaimana dengan kita para wanita dunia?ketahuilah bahwa bidadari surga akan cemburu dengan para wanita dunia.Karena apa?karena ibadah wanita dunia kepada Allah Subhanallahu wa Ta'ala.Subhanallah..tidakkah kita ingin menjadi jauh lebih jelita dibandingkan bidadari surga ?

Janji Allah benar adanya.Kehidupan dunia ini akan segera berakhir dan kehidupan akhirat sana adalah kekal.Akankah kita rela mengganti kenikmatan surga nan kekal dengan kehidupan yang sementara ini? Mari kita kembali ke fitrah.Ada banyak jalan menuju surga dan seiring dengan itu pula banyak jalan menuju neraka. Gunakanlah kesempatan selagi masih diberi,karma umur itu teramat singkat dan teramat sayang untuk di sia-siakan.

Seindah-indahnya bunga, kita para wanita jauh lebih indah.Jadilah "bunga" terindah di dunia dan "bunga" terindah di taman surga-Nya.

catatan:

[1] Hadits shahih: Diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah (VI/233, no. 17293), an-Nasa-i dalam ‘Isyratin Nisaa' (no. 77-83), Ahmad (IV/341), al-Hakim (II/189), al-Baihaqi (VII/291), dari bibinya Husain bin Mihshan radhiyallaahu ‘anhuma. Al-Hakim berkata, “Sanadnya shahih.”

[2] HR. Ahmad dalam Musnadnya (1573), hadist hasan lighairihi, Shahihut Targhib wat tarhib (1932)

kumpulan tulisan 1-indahnya persahabatan

Indahnya persahabatan

oleh yun

Manusia tak kan bisa hidup sendirian. Butuh orang lain. Tempat berbagi ilmu, cerita, duka, dan bahagia. Setidaknya inilah yang amat ku rasakan sampai detik ini dalam hidupku. Apalagi setelah ku injakkan kaki di bandara Narita 4 tahun yang lalu. Perjalanan pertama kaliku ke luar negeri yang seharusnya penuh dengan kekhawatiran, terasa lebih tenang karena ditemani 19 orang teman-temanku. Teman seperjuangan yang telah mengisi sedikit banyak perjalanan hidupku di sini.

2 April 2004. Hari pertama ku jejakkan kaki di Jepang. Negeri kafir yang sebagian besar penduduknya masih terpana begitu melihat penampilanku dan beberapa kawanku berjilbab lainnya. Awalnya aku merasa risih dengan pandangan mereka, tapi mungkin bagi mereka, penampilan yang seperti ini memang sesuatu yang “aneh tapi nyata”, jadi wajar saja kalo mereka memandang begitu. Lama kelamaan akhirnya aku mulai terbiasa dengan pandangan mereka, dan selalu bersiap-siap menerima pertanyaan yang mungkin keluar dari mulut mereka berkisar tentang penampilanku ini. “Apa tidak panas?”, “kenapa pake itu?”, dan lain-lain. Karena bersama teman-temanku aku juga jadi bisa lebih kuat mengahadapi semua ke-tidak biasa-an yang dialami begitu sampai di Jepang. Malah merupakan suatu tantangan bagi kami untuk belajar bisa menjawab pertanyaan dengan baik dan mudah diterima dengan harus menggunakan bahasa jepang.

Setahun aku dan kawan-kawan berjuang untuk belajar bahasa Jepang di Tokyo. Kami juga tinggal di satu asrama. Satu lantai bersama 8 orang teman perempuanku yang lain. Kebersamaan kami setahun membuatku lebih dekat dengan mereka, walaupun aku baru mengenal mereka 8 bulan sebelum datang ke Jepang. Tiada hari tanpa mereka. Tiada hariku yang diwarnai tanpa canda tawa mereka. Bersama semangat menuntut ilmu, tak hanya bahasa jepang, tapi yang paling penting ilmu pokok yang wajib bagi setiap muslim, ilmu agama, juga ku pelajari bersama mereka.

Aku bukanlah termasuk orang yang rajin datang ke pengajian sewaktu di Indonesia. Aku juga bukan termasuk orang yang rajin belajar. Tapi, setelah bertemu mereka, aku salut melihat semangat mereka yang menggebu dalam menuntut ilmu, sehingga aku pun terpacu untuk mulai belajar. Syukurku kepada Allah, karena telah mempertemukan aku dengan teman-teman seperti mereka. Aku tak ingin berandai-andai, hanya kusadari betul betapa beruntungnya aku dipertemukan dengan mereka.

Lalu hari itu pun datang, hari dimana kami harus berpisah. Karena masing-masing telah mendapatkan universitas yang dipilih, yang tidak memungkinkan kami untuk tetap berada di satu daerah. Ada yang tetap di Tokyo, ada juga yang harus ke Gunma, Ibaraki, Fukushima, Nagano, dan Gifu. Jarak antara kota-kota ini bukan termasuk jarak yang dekat. Jadi, untuk bertemu setiap hari seperti dulu, sudah sangat tidak mungkin, selain juga ada kesibukan kuliah. Hanya fasilitas “ngomong via Handphone” dan “chat via Yahoo Messenger”, yang aku gunakan untuk bisa mengembalikan waktu bercengkerama bersama mereka, atau juga terkadang “ngumpul-ngumpul” di salah satu kota. Tapi walaupun kami sudah jarang bertemu, tidak berkurang sedikit pun rasa sayangku pada mereka. Malah perpisahan ini membuatku semakin sadar, bahwa aku butuh mereka, bahwa ku bahagia pernah punya waktu dekat dengan mereka.

Pernah kudengar seorang kawan berkata padaku “perasaan sayang itu akan lebih terasa disaat berpisah”. Dan itu lah yang memang aku rasakan. Kita bahkan tak sadar akan rasa itu ketika kita selalu bersama. “Kebersamaan” ini telah membuat kita tak menyadari rasa ini, dan hal-hal penting kecil lainnya terasa sangat “wajar”, lalu waktu pun berlalu begitu saja. Kita merasa akan terus bersama. Padahal perpisahan itu pasti akan datang. Ketika akan berpisah, barulah memori-memori lama bangkit kembali, dan rasa-rasa yang selama ini dianggap “wajar” itu muncul ke permukaan. Lalu terasalah betapa sedihnya berpisah, ketika kalian teman-temanku melambaikan tangan, ketika kalian memelukku sebelum pergi, air mata itu mengalir begitu saja.

Mengingat-ingat hal itu, aku semakin merasa betapa indahnya persahabatan ini. Aku sudah lama kenal dengan yang namanya “Persahabatan”. Tapi persahabatan yang kujalin di negeri yang menjadikan kaum muslimin seperti kita asing di dalamnya, baru kali ini. Persahabatan yang kali ini memberikan rasa tersendiri bagiku, yang tak ingin kulupakan. Persahabatan yang menyadarkanku akan pentingnya menuntut ilmu agama. Persahabatan yang mempertemukanku dengan ilmu agama yang benar. Persahabatan yang mengajarkanku berbagai macam hal dalam hidup, melatihku untuk bisa bersikap dewasa. Persahabatan yang membuatku bisa kuat. Persahabatan yang membuatku semangat, lalu ketika semangat itu lesu, bisa memicuku untuk bangkit kembali, karena kalian, teman-temanku tidak lesu, dan masih terus bersemangat, sehingga aku merasa tak ingin kalah. Aku bangga dengan kalian. Aku bukanlah orang yang gampang mengucapkan terima kasih, aku juga orang yang harus berfikir lama untuk mengucapkan satu kata maaf, tapi kali ini aku ingin mengatakan kepada semua teman-temanku. Terima kasih telah menjadi sahabatku, terima kasih telah mau mendengar segala keluh, kesah, dan gembiraku. Dan kumohon maaf kepada kalian atas segala kesalahanku. Ku ingin kalian selalu menjadi sahabatku. Dan yang paling penting ku ingin mengatakan “Aku sayang kalian, temanku”.

Indahnya persahabatan

Manusia tak kan bisa hidup sendirian. Butuh orang lain. Tempat berbagi ilmu, cerita, duka, dan bahagia. Setidaknya inilah yang amat ku rasakan sampai detik ini dalam hidupku. Apalagi setelah ku injakkan kaki di bandara Narita 4 tahun yang lalu. Perjalanan pertama kaliku ke luar negeri yang seharusnya penuh dengan kekhawatiran, terasa lebih tenang karena ditemani 19 orang teman-temanku. Teman seperjuangan yang telah mengisi sedikit banyak perjalanan hidupku di sini.

2 April 2004. Hari pertama ku jejakkan kaki di Jepang. Negeri kafir yang sebagian besar penduduknya masih terpana begitu melihat penampilanku dan beberapa kawanku berjilbab lainnya. Awalnya aku merasa risih dengan pandangan mereka, tapi mungkin bagi mereka, penampilan yang seperti ini memang sesuatu yang “aneh tapi nyata”, jadi wajar saja kalo mereka memandang begitu. Lama kelamaan akhirnya aku mulai terbiasa dengan pandangan mereka, dan selalu bersiap-siap menerima pertanyaan yang mungkin keluar dari mulut mereka berkisar tentang penampilanku ini. “Apa tidak panas?”, “kenapa pake itu?”, dan lain-lain. Karena bersama teman-temanku aku juga jadi bisa lebih kuat mengahadapi semua ke-tidak biasa-an yang dialami begitu sampai di Jepang. Malah merupakan suatu tantangan bagi kami untuk belajar bisa menjawab pertanyaan dengan baik dan mudah diterima dengan harus menggunakan bahasa jepang.

Setahun aku dan kawan-kawan berjuang untuk belajar bahasa Jepang di Tokyo. Kami juga tinggal di satu asrama. Satu lantai bersama 8 orang teman perempuanku yang lain. Kebersamaan kami setahun membuatku lebih dekat dengan mereka, walaupun aku baru mengenal mereka 8 bulan sebelum datang ke Jepang. Tiada hari tanpa mereka. Tiada hariku yang diwarnai tanpa canda tawa mereka. Bersama semangat menuntut ilmu, tak hanya bahasa jepang, tapi yang paling penting ilmu pokok yang wajib bagi setiap muslim, ilmu agama, juga ku pelajari bersama mereka.

Aku bukanlah termasuk orang yang rajin datang ke pengajian sewaktu di Indonesia. Aku juga bukan termasuk orang yang rajin belajar. Tapi, setelah bertemu mereka, aku salut melihat semangat mereka yang menggebu dalam menuntut ilmu, sehingga aku pun terpacu untuk mulai belajar. Syukurku kepada Allah, karena telah mempertemukan aku dengan teman-teman seperti mereka. Aku tak ingin berandai-andai, hanya kusadari betul betapa beruntungnya aku dipertemukan dengan mereka.

Lalu hari itu pun datang, hari dimana kami harus berpisah. Karena masing-masing telah mendapatkan universitas yang dipilih, yang tidak memungkinkan kami untuk tetap berada di satu daerah. Ada yang tetap di Tokyo, ada juga yang harus ke Gunma, Ibaraki, Fukushima, Nagano, dan Gifu. Jarak antara kota-kota ini bukan termasuk jarak yang dekat. Jadi, untuk bertemu setiap hari seperti dulu, sudah sangat tidak mungkin, selain juga ada kesibukan kuliah. Hanya fasilitas “ngomong via Handphone” dan “chat via Yahoo Messenger”, yang aku gunakan untuk bisa mengembalikan waktu bercengkerama bersama mereka, atau juga terkadang “ngumpul-ngumpul” di salah satu kota. Tapi walaupun kami sudah jarang bertemu, tidak berkurang sedikit pun rasa sayangku pada mereka. Malah perpisahan ini membuatku semakin sadar, bahwa aku butuh mereka, bahwa ku bahagia pernah punya waktu dekat dengan mereka.

Pernah kudengar seorang kawan berkata padaku “perasaan sayang itu akan lebih terasa disaat berpisah”. Dan itu lah yang memang aku rasakan. Kita bahkan tak sadar akan rasa itu ketika kita selalu bersama. “Kebersamaan” ini telah membuat kita tak menyadari rasa ini, dan hal-hal penting kecil lainnya terasa sangat “wajar”, lalu waktu pun berlalu begitu saja. Kita merasa akan terus bersama. Padahal perpisahan itu pasti akan datang. Ketika akan berpisah, barulah memori-memori lama bangkit kembali, dan rasa-rasa yang selama ini dianggap “wajar” itu muncul ke permukaan. Lalu terasalah betapa sedihnya berpisah, ketika kalian teman-temanku melambaikan tangan, ketika kalian memelukku sebelum pergi, air mata itu mengalir begitu saja.

Mengingat-ingat hal itu, aku semakin merasa betapa indahnya persahabatan ini. Aku sudah lama kenal dengan yang namanya “Persahabatan”. Tapi persahabatan yang kujalin di negeri yang menjadikan kaum muslimin seperti kita asing di dalamnya, baru kali ini. Persahabatan yang kali ini memberikan rasa tersendiri bagiku, yang tak ingin kulupakan. Persahabatan yang menyadarkanku akan pentingnya menuntut ilmu agama. Persahabatan yang mempertemukanku dengan ilmu agama yang benar. Persahabatan yang mengajarkanku berbagai macam hal dalam hidup, melatihku untuk bisa bersikap dewasa. Persahabatan yang membuatku bisa kuat. Persahabatan yang membuatku semangat, lalu ketika semangat itu lesu, bisa memicuku untuk bangkit kembali, karena kalian, teman-temanku tidak lesu, dan masih terus bersemangat, sehingga aku merasa tak ingin kalah. Aku bangga dengan kalian. Aku bukanlah orang yang gampang mengucapkan terima kasih, aku juga orang yang harus berfikir lama untuk mengucapkan satu kata maaf, tapi kali ini aku ingin mengatakan kepada semua teman-temanku. Terima kasih telah menjadi sahabatku, terima kasih telah mau mendengar segala keluh, kesah, dan gembiraku. Dan kumohon maaf kepada kalian atas segala kesalahanku. Ku ingin kalian selalu menjadi sahabatku. Dan yang paling penting ku ingin mengatakan “Aku sayang kalian, temanku”.

kumpulan tulisan 1-Roda-roda kehidupan

Roda-roda Kehidupan

oleh rudi

Tepat rasanya bila dikatakan bahwa kehidupan itu laksana roda.Akan terjadi perputaran dalam kehidupan ini,ada kalanya kita akan berada diatas dan ada kalanya kita berada dibawah.Terkadang senang,terkadang sedih.Dulu kanak-kanak,suatu saat akan merasakan kedewasaan dan begitu pula seterusnya.Maka yang terbaik adalah jika kita sedang berada diatas,janganlah terlalu senang,tapi banyaklah bersyukur atas apa yang telah Allah berikan kepada kita.Begitu pula sebaliknya,bila kita sedang berada dibawah,janganlah terlalu sedih tapi banyaklah bermunajat dan mendekatkan diri kepada-NYA.Begitulah islam mengajarkan,seperti yang telah nabi yang mulia salallahu ‘alaihi wasallam katakan”Indahnya seorang mukmin karena semua perkaranya adalah kebaikan,bila ia ditimpa musibah maka ia bersabar,dengan sabarnya itu ia mendapat kebaikan,dan bila ia diberi kesenangan(nikmat) maka ia bersyukur, dengan syukurnya itu ia juga memperoleh kebaikan”.Subhanallah..begitu indahnya bimbingan nabawi,pendidikan yang menjadikan manusia betul-betul menjadi manusia sejati.Bimbingan yang mengembalikan manusia kedalam fitrahnya yang suci.Dengan bimbingan ini,maka banyak manusia yang mendapat hidayah,namun ada juga manusia yang dengannya semakin angkuh akan kesesatannya.Benarlah apa yang telah Allah firmankan bahwa orang-orang kafir itu laksana binatang ternak.Dengan kepintaran yang telah diberikan kepada mereka tidak bisa membuat mereka berfikir dari mana dan untuk apa ia diciptakan diatas muka bumi ini.

Mungkin perputaran roda inilah yang sedang aku rasakan.23 tahun yang lalu teriakan tangisku mengisi sudut rumah kecilku.Aku lahir dari seorang ayah dan ibu yang sangat aku cintai.Ketulusan mereka dalam membimbing dan mendidikku(atas izin-Nya),telah menjadikan aku seorang laki-laki dewasa yang alhamdulillah sempurna jasmaninya tanpa ada kekurangan sedikitpun.Kesederhaan kehidupan yang dijalani kedua orang tuaku tak membuat mereka patah arang untuk terus membesarkanku,bahkan semakin kuat asa itu tertancap dalam dada mereka bahwa anak yang telah dianugrahkan Allah kepada mereka takkan mereka biarkan hidup dalam kesusahan seperti yang telah mereka jalani.Sungguh mulia wahai ayah,sungguh mulia wahai ibu,apa yang telah kalian lakukan kepada anakmu ini.Sungguh ananda takkan bisa balaskan walau sebesar tetesan embun sekalipun.Semoga Allah membalas semua yang telah ayah dan ibu lakukan dengan yang lebih baik.Karena hanya Dia yang bisa membalasnya.

Tiga tahun yang lalu,keinginan untuk menyempurnakan separuh agama itu terasa amat kuat,semenjak aku mengenal manhaj yang haq ini,semenjak semakin nyaring terdengar ditelingaku akan sabda nabi bahwa dengan menikah separuh agama kita akan terjaga.Dengan menikah pula,insyaAllah kita bisa terhindar dari fitnah yang paling besar terhadap kaum laki-laki yaitu wanita.Apalagi negri ditempat aku belajar kini,adalah negri kuffar,dimana kita bisa melihat kemaksiatan dimana-mana.Wanita yang berpakaian tapi hakikatnya telanjang akan kita temui ketika kita keluar rumah.

Suatu hari,kumenyendiri dalam kamar dan kubaca-baca tinta emas para ulama yang senantiasa mendengungkan dakwahnya para nabi agar kita mentauhidkan Allah dan menjauhkan perbuatan syirik.Agar kita senantiasa menjaga iman dan berpegang teguh pada kebenaran walaupun kita harus mengorbankan semua yang kita miliki.Makin terngiang-ngiang ditelingaku akan cerita seorang senior bahwa ada seorang temannya yang mendapat beasiswa ke Jepang namun setelah mendengar fatwa ulama akan boleh tidaknya tinggal dinegri kuffar,akhirnya ia lebih memilih agamanya dan kembali kenegrinya.Subhanallah..tanpa terasa titik-titik air mata menetes perlahan yang kemudian semakin deras tanpa sanggup aku bendung.Aku ingin pulang,aku takut hidup dinegri ini,aku takut agamaku rusak.Keinginan itu memenuhi seluruh rongga dadaku hingga teramat sangat sesak rasanya.

Akhirnya kulangkahkan kakiku menuju kamar mandi untuk membasuh wajahku yang sudah teramat kusut dan disana aku berjumpa dengan beberapa orang saudaraku.Mereka bertanya kepadaku,”kenapa akhi?”,”tak kenapa-kenapa”,jawabku singkat.Tapi lagi-lagi kurasakan sesaknya dada ini yang dipenuhi dengan keinginanku kembali ke tanah air.Kembali ke negri yang bisa lagi kudengarkan lantunan adzan yang bersahut-sahutan dengan merdunya,negri yang bisa kutemukan masjid dimana-mana dan berbagai macam makanan halal.Dan yang paling penting,aku bisa menemukan majelis-majelis penuntut ilmu dien,majelis yang Allah banggakan dihadapan malaikat-malaikatnya.Tanpa terasa,air mata mengalir deras tanpa bisa aku tahan,dan akhirnya aku tumpahkan semua isi hatiku kepada saudaraku itu.Salah seorang saudaraku kemudian berkata yang intinya mengatakan bahwa kita harus ingat juga bahwa kita pergi kenegri ini dengan mendapat beasiswa,dengan kata lain ada amanah yang harus kita tunaikan disana.Selain itu juga,dipundak kita ada menggantung sebuah harapan orang tua akan keberhasilan anaknya.Mendengar itu,tangisku sedikit mereda dan kubasuh lagi wajahku dengan air.

Aku kembali kekamarku dan kurenungkan lagi nasehat saudaraku tadi.”Mungkin ada benarnya juga”,pikirku.Aku teringat wajah ibu dan ayahku,begitu besar harapan mereka kepadaku.Begitu bangganya mereka ketika mendengar aku berhasil kuliah ke negri ini.Sampai-sampai ayahku mengundang teman-temanku untuk makan dirumahku dalam rangka merayakan keberhasilanku itu.Tak bisa kubayangkan betapa kecewanya mereka jika tiba-tiba saja aku kembali tanpa menyelesaikan pendidikanku disini.Tidak..aku tak sanggup melihat itu.Aku tak mau membuat orang tuaku kecewa.Kubulatkan tekadku untuk melanjutkan perjalananku di negri ini dalam meraih satu asa”membahagiakan orang tua”.

Seiring bulatnya tekadku tadi,aku juga telah berazzam untuk segera menikah agar aku memiliki pendamping yang bisa menjadi tameng bagiku,sekaligus penyejuk dan penentram hati ini bila aku merasakan beratnya perjuangan melewati hari-hari disini nantinya.Ku meminta izin kedua orang tuaku untuk menikah,kuyakinkan mereka dengan menikah aku takkan berubah justru sebaliknya aku akan berusaha untuk menjadi manusia yang lebih baik.Meski kebimbangan masih menyelimuti perasaan kedua orang tuaku,akhirnya mereka mengizinkan aku untuk menikah.

Tanpa berfikir panjang aku langsung berusaha mencari wanita yang kuyakini bisa menjadi pendamping hidupku.Bagiku saat itu,siapapun wanita itu asal bagus agamanya,semua itu sudah cukup bagiku.Tapi ternyata,semua itu tak semudah yang kubayangkan.Butuh waktu untuk mendapatkannnya.Sampai pada akhirnya aku menemukan sosok wanita yang bersedia kunikahi meski saat itu aku tak bisa menduga ia bakal mau menerima lamaranku.Subhanallah,Alhamdulillah..ucapku ketika aku tau lamaranku diterima.

Tapi sayang proses menuju ikatan yang suci itu terbentur oleh restu orang tua dari keluarga wanita.Ternyata tak mudah meyakinkan mereka.Apalagi dipundak orang tuanya ada beban yang membuat mereka sulit memberi restu kepada kami.Usahanya yang tak kenal lelah dalam meyakinkan kedua orang tuanya meski harus dibayar dengan kepedihan dan deraian air mata,membuatku semakin yakin akan ketulusan hatinya.Aku semakin yakin akan kesamaan niat yang kami miliki untuk menikah adalah semata-mata karena ingin meraih ridha Allah yang maha tinggi.

Sudah menjadi ketentuan dari-Nya,2 bulan sebelum pernikahan kami,Allah memanggil ayahku untuk kembali kepada-Nya.Berita yang sungguh membuat hati ini berdegup kencang karena diakhir hayat ayahku,aku tidak bisa menyaksikan kepergiannya.Ayah yang dulu sulit memberiku izin untuk menikah namun sebelum kepergiannya,justru ia yang sering memberiku nasehat agar tegar dan tetap sabar dalam mewujudkan niatku menikah.Semangatnya yang selama ini mengalir dalam setiap aliran darahku,harus pergi meninggalkan aku disaat aku sangat butuh dukungannya.Tapi kuyakin,Allah punya rahasia tersendiri dibalik semua musibah ini.Aku yakin dia maha tau apa yang terbaik untuk hambanya.Ku ingatkan diriku bahwa Allah telah berfirman”tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati”,hari ini ayahku pergi,mungkin esok adalah giliranku.

Waktu berlalu,tibalah masa pernikahanku.Tepat tanggal 7 september 2007 ijab qabul itupun dilaksanakan.Kujabat erat tangan mertuaku tanpa berani sedikitpun memandangnya.Hanya sesekali saja kuberanikan diri menatapnya.Hari itu aku telah berikrar untuk memikul satu tanggung jawab besar yang kelak akan dimintai pertanggung jawaban dihadapan-Nya.

Seminggu setelah akad itu dilangsungkan,aku dan istriku kembali ke Jepang untuk memulai hidup baru sebagai sepasang suami istri.Namun karena kami masih sama-sama kuliah dan sudah menjadi persyaratan sebelum pernikahan bahwa istriku harus menyelesaikan kuliahnya,untuk sementara waktu,kami tidak tinggal satu atap.Setiap akhir pekan dan masa-masa libur saja kami bisa berkumpul.

“Hadiah untuk kakak”,begitu isi mail yang kuterima dari istriku.Sembari tersenyum kubuka mail itu.”loh kok photo thermometer yang dikirim sih,untuk apa”kataku dalam hati.Tapi setelah kupandangi baik-baik.”eh..bukan thermometer ding”kataku lagi.Jantungku berdegup kencang,subhanallah..istriku hamil,aku akan jadi seorang ayah.Sabtu sore kala itu terasa begitu indah buatku.Disela-sela kesibukanku mempersiapkan diri untuk ujian Toeic esoknya,dalam diri istriku ada satu jiwa yang akan menjadi semangat baru dalam hidupku.Namun disisi lain,aku juga merasakan kepedihan yang teramat sangat,karena ku tak bisa membayangkan betapa berat hari-hari yang akan dilalui istriku nanti karena ia akan menjalani masa-masa kehamilannya disaat masih kuliah,ditambah lagi aku yang hanya sesekali menjenguknya.Tak henti-hentinya kupanjatkan do’a kehadirat Allah subhanahu wa ta’ala agar istriku diberikan kekuatan dan kesabaran dalam menjalaninya.Tanpa kusadari,butiran-butiran air itupun kembali menetes dari kedua mataku.

Dulu aku hanyalah seorang anak ingusan yang merengek bila keinginanku tak dituruti oleh kedua orang tuaku.Namun kini akan lahir seorang anak dari rahim istriku ,yang akan memberiku gelar “ayah”.Roda-roda kehidupan itu sedang dan terus akan berputar.Bila kubayangkan lagi beratnya perjuangan yang dilalui oleh kedua orang tuaku dalam membesarkan kami,aku tak tau apa aku juga bisa seperti mereka.Tapi kusadar besarnya tanggung jawab yang kupikul tentunya akan dipenuhi dengan berbagai rintangan menghadang.Hanya kepada-Mu ya Rabbi..ku mohon kekuatan,keteguhan iman dan kesabaran.Jadikan hamba termasuk golongan orang-orang yang bersyukur dan jadikan hamba pemimpin orang-orang yang bertakwa.Aamiin..