Monday, June 16, 2008

kumpulan tulisan 1-oleh abdurrahman

Dimana kau wahai 5 kali sehari pendamping sejatiku

Jum`at sore pulang maen bola trus mandi. Hwaaaaaaaaaaaa…. Kimochiiiiii tte sambil ngelap badan dengan handuk dengan perasaan lega setelah kelelahanku yang disirami air. Tak terlintaskan bahwa sebentar lagi kesedihan akan segera datang menghampiriku. Tak pernah terbayang dalam pikiranku kan kuhadapi semua ini. Ketidaknyamanan pada setiap pertemuan lima kali sehari tanpamu.

Sewaktu ku ingin bertemu dengan-Nya pada pertemuan yang ke-4 tak kutemukan dirimu. Ku layangkan pandanganku keseluruh penjuru kamar, tapi kau menampakkan dirimu. Terpaksa aku bertemu dengan-Nya tanpa dirimu. Ini merupakan pertemuanku yang kedua kalinya tanpamu setelelah pertemuan yang ke-2. Begitu terasa gerah(sunyi) kening ini tanpa sentuhanmu yang penuh dengan ketentraman. Gelisah diriku tanpamu, hilang ketenanganku tanpamu, hilang juga bekas sentuhanmu di kening dan rambutku, begitu banyak kekurangan yang kurasakan tanpamu pada saat ku menghadap-Nya.

Begitu selesai pada pertemuan yang ke-4, ku lanjutkan kembali pandanganku kembali ke seluruh penjuru kamarku, namun kau tetap tak menampakkan wajahmu. Lalu mulailah kulanjutkan pandanganku ke luar kamarku tuk mencari dimana kau berada, tapi kau tetap tak terlintas di mataku. Mulailah terbayang-bayang saat-saat bersamamu, sentuhanmu yang biasa membekas dikeningku pada pertemuan 5 kali sehari sekarang tak kurasakan lagi. Terlintas dalam benakku akan sikap acuhku terhadapmu. Akankah perbuatanku ini yang telah membuatmu meninggalkanku? Ataukah ada alasan lain di luar kesadaranku yang telah melukaimu? Wahai penentram hatiku dimanakah kau berada, kembalilah padaku. Begitu rindunya kening ini tanpa sentuhanmu.

Tanpa terasa datanglah masa pertemuan yang terakhir hari ini, pertemuan yang ke-5. Kembali ku sebarkan pandanganku ke seisi rumah yang mungkin terluput dari pandangan-pandangan terdahulu sebelumku pergi ke pertemuan ini. Namun tetap tak kutemukan dirimu. Padahal sebelumnya kau selalu menemaniku ke pertemuan ini, tak pernah terbesit dalam pikiranku walaupun sekali untuk meninggalkanmu pada pertemuan yang satu ini. Disaat ini pula kau bisa menyaksikan saudara–saudaraku yang mempunyai tujuan yang sama di pertemuan ini.

Tak terhitung sudah berapa kali ku sentuh kening ini tuk merasakan bekas sentuhanmu, namun yang terasa hanyalah kesepian tanpa sentuhanmu. Kapankah kubisa merasakan sentuhanmu lagi? Akankah kau masih mengingatku sejak hari itu? …..

Seterusnya pada pertemuan pertama di hari selanjutnya juga terpaksa kulalui tanpamu. Sampai kapan keadaan ini terus berlanjut, pikirku. Akankah ku harus mencari penggantimu? Dimana? Namun dimana kubisa mendapatkan pengganti yang bisa menentramkanku layaknya dirimu. Tidak, sekali-kali tak akan ku mencari yang lain selain dirimu sampai Yang Maha Kuasa menetapkan bahwa engkau memang bukan untukku. Bahkan ketika akan pergi tuk dinas pagi pun tak luput kepala ini dari memikirkan dimana kau berada.

Terkadang aku sendiri tak habis pikir apa sebenarnya yang membuatmu hilang dari pandanganku, hilang dari penglihatanku dan hilang dari jangakauanku. Kemana lagi aku harus mencarimu? Tak kah kau rasakan betapa sepinya diri ini tanpa mu? Kembalilah padaku wahai sentuhan lembutku.

By, Abdurrahman

Bagi yang baca nih kisah shitsumon desu.

Siapakah objek kisah di atas? Kotaete kudasai ne….

No comments: