Wednesday, June 25, 2008

Pembodohan publik besar-besaran

Sepertinya selalu belum pantas untuk membandingkan sebagian besar aspek kehidupan,antara negeri kita tercinta dengan "saudara tua" kita di asia timur,jepang.Bukan hanya dari aspek teknologinya,namun sampai pola kehidupan yg terkecilpun kita masih sangat perlu untuk berguru kepada mereka.
Coba saja kita pick up,tren negeri yg mungkin dianggap biasa tapi tanpa sadar justru menjebloskan diri kita bahkan keluarga kedalam "program"pembodohan bangsa,melalui teknologi "kotak audio visual"atau terebi,atau bahasa kampungnya disebut"tipi".
Ini terkait dengan isi tontonan yang disajikan sebagaian besar stasiun televisi indonesia,yang isinya bener-bener ga bermutu.
Televisi,saat ini sudah bukan menjadi barang mewah,setiap rumah penduduk sudah memilikinya,hampir diseluruh pelosok negeri.Dari anak-anak,remaja,dewasa dan kakek nenekpun semua bisa melihat.Terbayang khan betapa gawatnya kalau tontonan televisi isinya pada ga bermutu?.Gila aja kalau ternyata anak-anak SD sekarang udah pada jago ngafalin nama-nama artis,hafal judul lagu sekalian isinya tanpa kurang baitnya.Ya wajar aja sih ya,wong yang disajikan aja isinya gosiip seleb mulu sih..pernah ngitung acara ngomongin seleb di tv berapa kali sehari?saya juga ga pernah ngitung,tapi yg pasti dibandingin ama jepang yg hampir ga pernah menayangkan acara khusus artis2nya,acara gosip di tv indonesia boleh dibilang jumlahnya sangat banyak.
Acara lain yg ga mati-matinya di indonesia,ya acara dangdutan,musik-musikan dan nyanyi-nyanyian.Atau indonesia emng negaranya penyanyi-penyanyi berbakat terbanyak sedunia kali ya.Berita juga isinya korupsi,penyelewengan,kriminal,bencana,demo..pening pala dibuatnya..
Bagi kaum terpelajar mungkin sudah bisa membedakan dan menjauhi mana yg bermanfaat dan tidak,tapi coba bayangin aja pada kenyataannya di indonesia saat ini masih banyak penduduk menengah kebawah dari segi pendidikan yg belum bisa membedakan mana acara yg mencerdaskan mereka,bahkan ayalnya lagi saat ini semakin banyak keluarga-keluarga yng menyerahkan pendidikan anak-anaknya kepada kotak televisi itu,membiarkan anak-anaknya larut dalam tontonan yg disajikan tanpa ada kontrol,..
Betapa gawatnya mental anak-anak negeri kalau terus disuapin tontonan-tontonan yg ga bermanfaat.Gimana ga dibilang pembodohan publik besar-besaran,kalo ternyata tontonan di negeri kita justru membuat masyarakat kacanduan sama hal-hal yg sifatnya hanya menghibur sesaat aja.Dan ga mengarahkan masyarakat untuk semangat menuntut ilmu.
Di jepang sendiri,acara tontonan yg bermutu itu seabrek,kuis yg isinya pengetahuan jepang maupun dunia,pola hidup yg sehat,makanan yg bermutu,dokumentari lingkungan,dll,adapun acara sinetron dan movie biasanya ditayangkan jam 9 keatas,jamnya anak-anak kecil udah pada tidur.
Ini memang blom pantas untuk dijadiin bandingan,terlalu jauh,tapi ya minimal sebagai pengetahuan dan sharing aja.
Sebagai solusinya,bagi kita yg sudah tau dan terpelajar dan sadar akan tidak bermutunya acara-acara tv di negeri kita,sebaiknya ga henti-hentinya memasyarakatkan budaya membaca buku-buku yg berkualitas,minimal kepada keluarga kita,memberi alternatif lain saat memberi hadiah,yaitu sebaiknya menghadiahi sebuah buku atau sarana yg berpendidikan lainnya,mengontrol anak-anak saat menonton televisi,dan laen laen..atau ada yg lain?

just sharing
gagat sukmono,
Shinshu univ.Japan

No comments: