Monday, June 16, 2008

kumpulan tulisan 1 Yamato itu perusahaan kami..

Yamato itu perusahaan kami…

Oleh Alexander mulyadi

Buku teks, catatan, shukudai1 adalah hal yang gak asing lagi dalam kehidupan seorang pelajar. Begitu juga di negri ini (Jepang,red) luas dan banyaknya lapangan pekerjaan di Negara maju merupakan hal yang biasa,begitu juga di negri gunung fuji ini. Pada umumnya para pelajar koukousei2,daigakusei3 biasa melakukan kerja sampingan yang secara gaulnya di sebut arubaito (atau:baito).

Setelah beberapa bulan setiap hari ngutak ngatik kanji, bunpo,4 bunsho5 dan beberapa materi pelajaran lainnya, tiba jua masa untuk rada sedikit “santai”.Berlatar belakang keinginan untuk sedikit mencari pengalaman, “rada santai”, dan ingin sedikit “menyimpan”, maka aku putuskan untuk nekad-nekadan menerjuni dunia perburuhan kerja sampingan.

Mulai dari cer-ricek majalah part time-an, beli kertas buat CV6, ngurus-ngurusin surat ijin baito ke kantor imigrasi di Shinagawa7 hingga akhirnya bisa kontak ke tempat ber”tarung”.Awalnya ragu-ragu dan takut soalnya bakal di interview, ditanyain macem-macem.Untuk “percobaan” awal aku kontak ke toko sushi tapi karna suatu dan lain hal,akhirnya aku batalkan.

Menunggu keluar majalah town work8 minggu berikutnya, mencari-cari pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan mahasiswa, waktunya gak mengganggu jam belajar dan tentunya dengan jikyu9 yang memadai. Tertujulah mata pada sebuah iklan di majalah, ada lowongan di perusahaan jaza pengiriman barang, Yamato. Kali ini aku berhasil mengajak dua rekanku yang lain,mereka juga antusias dan semangat untuk ber”tarung” bersama. Interview dan penentuan kapan mulai masuk kerja, jikyu, berapa jam sehari, libur berapa hari seminggu, seragam kerja,dll. Disinilah awal dari perjuangan pemburuhan sampingan itu. Pukul 5 lebih dikit, aku dan rekan se”kantor”ku saling sahut sahutan pertanda jam dinas bermula dan harus siap-siap berangkat,bekal makan malam,sajadah,sarung tak lupa di masukan,sekalian juga ticket kereta.Berlarian hingga ke stasiun bukan hal yang aneh dan baru lagi,karna selain setiap sore hari untuk kerja,dipagi hari kami juga melakukan hal yang sama ketika hendak ke sekloah.

Jarak perusahaan dan tempat kerja yang tidak bisa dibilang dekat, dengan naik kereta distasiun terdekat asrama yaitu machiya (dengan segudang kenangan bersamannya), transfer kereta berikutnya ke yamanote line (yang merupakan salah satu kereta tersibuk di tokyo) dan terakhir turun di Shinagawa. Perjalanan kereta memakan waktu lebih kurang 30 menit-an. Tidak hanya sampai disana,perjalanan menuju perusahaanya masih memakan waktu kurang lebih 30 menit,tapi kali ini menggunakan bus khusus karyawan Yamato.

Tetapi sebelum beraris dan anti di stop-an bus, seperti biasa,sore itu lagi-lagi dipinggir gedung itu kami menunaikan sholat magrib, udara yang begitu dingin dan lantai yang terkadang berserakan dengan bekas isapan rokok.Dan terkadang “musholla” kami ini dinodai dengan sepasang anak-anak muda kurang kerjaan dan tak tahu sopan santun. Berbaris ngantri merupakan tata tertib untuk masuk ke bus jemputan,siapa cepat dia dapat (tempat duduk). Ya,,,melihat sekitar cuma kami orang asing penumpang bus ini,terkadang hanya aku dan satu orang temanku,tetapi kami sering bertiga. Pekerjaan dimulai pukul 19:00, biasanya 15 menit sebelum masuk, kami gunakan untuk memberikan jatah pada cacing-cacing yang sudah memulai aksinya menabur genderang perut dan ini sudah menjadi jadwal rutin setiap malam. Tekan timecard, kenakan seragam kerja, kumpul diruang rapat, dengar celotehan yang isinya gak begitu aku ingat, yang jelas tentang jumlah paket barang, target dll nya.

Aktivitas itupun dimulai, temanku menyebutnya seperti di univesitas, Jurusan pengaliran, begitulah tugas kami, mengalirkan paket barang dari satu truk dan akan dipisahkan berdasarkan lokasi tujuan oleh group yang lain. Sambil ngobrol ringan, tertawa, muka memelas karna beratnya paket kiriman yang diangkat dan sesekali sambil nyengir menyerka keringat di dahi. Satu dua jam berlalu, waktu istirahat dan kembali keposisi semula,hingga waktu yang ditentukan yaitu pukul 23:00 berdering sudah. Setiap malam inilah jam yang selalu di tunggu dan din anti,pertanda selesainya tugas hari ini. Huuh…Terkadang ada malam yang berat karna banyaknya paket dan besar-besar pula, terkadang ada malam yang ringan disertai sedikit dan ukuran paket yang kecil-kecil. Naik bus karyawan sambil tiduran hingga sampai kembali di pinggir “musholla” kami di shinagawa. Tertawa dan teller layaknya orang mabuk merupakan jurus ampuh mencegah para penyusup mendekati “musholla” kami, layaknya sang pemabuk, tapi sambil memegang sebotol susu atau teh, sempoyongan karna kelelahan. Hari berlalu, minggu berganti dan bulan baru pun dating,hingga bergabung juga salah satu rekanku yang lain. Pulang malam, berdesakan dikereta, bau sake10 membuat badan semakin kelelahan,begitulah pengalaman awalku memulai karir di “dunia perkulian” di negri ini. Hingga akhirnya 2 bulan bekerja,aku dan rekan-rekanku mempunyai kesibukan dan konsentrasi baru untuk menuju dunia perkuliahan yang sebenarnya. Keputusan untuk berhenti dan keluar kami utarakan kepada penanggung jawab parttime dan kami mengundurkan diri.

Meskipun dalam masa yang sangat singkat,tapi ini menjadi pengalaman pertamaku didunia per-part time-an,dan sangat mengesankan bagiku. Hingga saat ini,jika aku melihat mobil perusahaan ini (yamato) aku selalu terkenang akan masa-masa itu. Dan aku bersama rekanku selalu bergumam, ini perusaahan kita.

Catatan:Kosa kata Jepang.

shukudai1: PR, koukousei2: Siswa SMA , daigakusei3: Mahasiswa, bunpo4 : Tata Bahasa, bunsho5 :kalimat-kalimat. CV6 : Curriculum Vitae, Shinagawa7 :Nama tempat di tokyo. Town work8: Salah satu majalah (free) untuk mencari imfo part time, Jikyu9: Gaji perjam. Sake10: Arak jepang.

No comments: