Monday, June 16, 2008

Kumpulan tulisan 1,by gats

Skenario Indah Kehidupanku

“Bu,aku mau menikah”

“lho,kenapa tiba-tiba pengen cepat nikah?”

Jangankan keluarga saya,bahkan saya sendiripun masih terkejut dengan arus kehidupan yang begitu cepat dan penuh kejutan.Di usia belum genap 19 tahun saya mengajukan proposal izin menikah.Sebelumnya,berkhayal untuk itupun saya tidak pernah,apalagi memimpikannya.Semuanya mengalir begitu saja.

****

Setibanya di sini,tak ubahnya seperti anak ayam yang baru dilepas dari kandangnya,saya termasuk salah satu yang bersorak sorai menyambut kebebasan.Hidup merasa terhormat dan dadapun sedikit terbusung,bangga karena bagi saya kuliah di jepang adalah suatu prestasi yang luar biasa yang sudah menjadi salah satu cita-cita yang pernah saya goreskan dalam pita memori saya.

“Kuliah di jepang gitu lho”

Ya begitulah rasanya anak kampung bau kencur yang mendadak tinggal di kota megapolitan.

Saya merasa bebas,uang tersedia,komunikasi canggih,transportasi gampang,gadis-gadis putih cantik dengan rok mini nan span yang selalu bikin jakun naik turun berseliweran di mana-mana,yang ada semuanya memfasilitasi rusaknya moral,apalagi keimanan,pastinya sudah berlubang di mana-mana.

Namun Allah selalu mempunyai skenario indah dalam kehidupan manusia,Dia mengatur kehidupan ini tanpa ada yang tahu sebelumnya.Begitu juga dengan kehidupan saya,saya tidak pernah menduga sebelumnya kalau ternyata perjalanan mendaki gunung takao pagi itu adalah awal kehidupan baru bagi saya.Perjalanan bersama tiga orang senior dan teman-teman saya itu memang tidak ada tujuan lain selain refreshing.Di pertengahan jalan,senior saya mulai bertutur tentang keindahan islam,bercerita tentang ilmu,berkisah tentang perjuangan ulama mempertahankan agama.Kekaguman saya tidak berhenti seiring tapak-tapak kaki yang terus beranjak turun dari puncak gunung.Ternyata masih ada orang-orang yang teguh menjalankan dien yang lurus di tengah dunia yang semakin semrawut ini.Suasana mengalir begitu teduh,saya yakin sayap-sayap malaikat menaungi perjalanan kami saat itu,karena malaikat pasti datang menghampiri orang-orang yang bertutur tentang islam sesuai sunnah.

Speechless,hati ini seakan melambung jauh ke angkasa,kehampaan menelusup ke dalam jiwa-jiwa kami,wajah tertunduk malu,sadar akan kekosongan,dilubuk hati ini ternyata gersang,kering dan haus sekali…kami butuh air.

Setelah itu jiwa-jiwa barupun muncul,penuh semangat!

Sore hari seusai belajar bahasa jepang,dengan menundukan pandangan,kami berlarian sepanjang jalan,ippun demo hayaku,ingin segera sampai di kamar.Perjalanan yang biasanya kami tempuh 30 menit,hari-hari itu kami mampu menghemat 10 menit.Semangat itu menyejukkan jiwa,buku-buku agama yang baru saja dipinjam seakan menari-nari di pelupuk mata,melambaikan tangan meminta untuk segera dijamah.Kami semua berebut untuk menghabiskan buku demi buku,mendengarkan kaset demi kaset kajian,menghafal ayat-ayat Al qur`an.Saya tidak pernah merasakan semangat menuntut ilmu agama seperti saat itu sebelumnya.

Ternyata Allah benar-benar Maha penyayang,di tengah kehidupan masyarakat kafir jepang yang terus larut dalam kebodohannya,kami diberikan tuntunan cahaya yang lurus,hati kami dilunakkan untuk menerima kebenaran.Lunakkanlah hingga ajal kami ya Allah.

Di sisi hati saya yang lain,ada rongga kosong terbuka sedikit demi sedikit,rongga yang biasanya diisi oleh celotehan teman-teman perempuan saya,yang biasanya penuh dengan curhat dan bahasa-bahasa cinta,kini tak ada lagi.Saya tidak pernah berusaha mengingkari fitrah sebagai laki-laki muda yang sehat,apalagi di tengah godaan pemandangan yang sering mengkontaminasi hati.

Hari-hari di tengah kesibukan yang belum terlalu berarti,melemparkan pikiran dan hati saya jauh ke dunia khayalan,dan harapan-harapan yang tentunya sudah dihias rapi oleh syaitan.

Mungkin perasaan saya juga dirasakan oleh teman-teman yang lain.Karena tiba-tiba saja topik “menikah”menjadi hangat,bukan hangat lagi,malah langsung mendidih..he..he..

“Menikah”,saya tidak terlalu tertarik untuk membicarakannya.Saya lebih tertarik untuk melakukannya.Setidaknya pembicaraan tentang itu mengawali babak baru kisah pemuda pemudi yamabuki.

Hal itu membuat saya termenung,penuh gelisah dan bingung.Pengen,tapi….

Secara keuangan nggak punya, beasiswa yang sering ngadat nggak bisa dijadikan pegangan.Dapet uang darimana untuk menghidupi istri?.Bermacam-macam keraguan menggelayuti dada ini.

Saya mencoba untuk kembali menata diri,meluruskan niat,akhirnya saya bulatkan tekad untuk melengkapi separuh agama dengan segera.Saya jadikan janji Allah sebagai pegangan,janji untuk menolong hambaNya yang ingin menikah untuk menjaga agamaNya.Saya tidak mau berpikir terlalu ruwet,toh yang saya inginkan bukanlah sesuatu yang tercela,begitulah saya selalu meyakinkan diri ini.

Seperti dugaan saya sebelumnya,orang tua tidak mempermasalahkan,walaupun kalau ditanya dengan siapa dan kapannya,saya masih sering kelabakan.

Ikhtiar di awal perjuangan,begitulah saya membahasakannya ketika saya menerima tawaran part time yang dikenalkan teman.Kerjaan part time yang juga tidak pernah saya mimpikan sebelumnya..Orang jepang bilang kerjaannya itu kouji genba dua kata yang mewakili jenis kerjaan yang dikerjakan seperti kuli-kuli bangunan di Indonesia.

Badan yang memang ringkih nggak punya banyak tenaga,membuat saya jera untuk melanjutkan kerjaan seperti itu.Namun apatah daya,..akhirnya pekerjaan itu berlanjut hingga kesibukan urusan sekolah berdatangan lagi.Walaupun gajinya seberapa tapi tetap saja susah terkumpulkan.

Waktu tidak pernah mau berkompromi untuk berhenti sejenak,minggu demi minggu,bulan demi bulan,tahun demi tahunpun berlalu.Tawa,tangis,senyum,gelisah,benci,kecewa,ternyata merekalah yang paling setia menemani hari-hari saya secara bergantian.Kesalahan demi kesalahan juga tak luput dari apa yang saya lakukan.

Saat ini saya bisa bercerita,ternyata itu semua adalah proses pendewasaan bagi saya.

Hingga akhirnya sampai dipenghujung bulan-bulan terakhir tahun kedua kuliah.

Allah semakin membuktikan,bahwa manusia memang hanya bisa berencana.Hati saya dipertemukan dengan seorang akhwat yang sebelumnya tidak pernah terfikirkan oleh saya.Alhamdulillah,ikhtiar saya membuahkan hasil..Akhirnya saya dapat melengkapi separuh agama saya di usia 21 tahun.

Semoga Allah selalu memberi rahmat untuk saya dan teman-teman semua.

Gunung takao:Salah satu gunung yang ada di daerah Tokyo

Refreshing:jalan-jalan mencari penyegaran diri.

Dien:agama islam

Pemuda-pemudi yamabuki:sebutan untuk 11 orang pemuda dan 9 orang pemudi yang berasal dari riau dan tengah melanjutkan pendidikan di jepang,yang saat itu tinggal di asrama yang bernama yamabuki.

Ippun demo hayaku:ingin cepat walaupun hanya satu menit.

No comments: